www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Impak meteor ganda pertama didunia ditemukan di Swedia

Penulis : RT | Editor : Admin | Selasa, 15 September 2015 08:19

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan Swedia telah menemukan impak meteor ganda dari jatuhnya meteor yang terjadi ratusan juta tahun yang lalu.

Dua kawah meteor ditemukan di dekat kota Ostersund yang hanya berjarak 16 kilometer dari satu dengan lainnya, dan ditemukan oleh sekelompok peneliti dari University of Gothenburg.

Salah satu kawah sangatlah “besar” dengan diameter sebesar 7,5 kilometer, sedangkan kawah yang satunya 10 kali lebih kecil.

Para ilmuwan percaya bahwa meteor-meteor tersebut menabrak bumi secara bersamaan 458 juta yang lalu sebagai bagian dari hujan meteor yang lebih besar. Situs tersebut menjadi bukti menjadi bukti pertama atas impak meteor ganda sejauh ini.

“Sekitar 470 juta tahun yang lalu, dua asteroid besar bertabrakan di sabuk meteroid antara Mars dan Jupiter, dan banyak fragmen yang terlempar ke berbagai orbit. Banyak juga dari fragmen-fragmen ini yang terjutuh di Bumi, seperti dua metero yang terjatuh di Jamtland,” ahli geofisika Erik Sturkell dari University of Gothenburg menjelaskan dalam sebuah pernyataan.

Pada saat serangan meteor ganda tersebut, daerah Jamtland berada 500 meter dibawah laut. Namun ketika benda-benda langit ini menyentuh dasar laut, kawah-kawahnya tetap kering selama dua menit karena air dipaksa keluar oleh tabrakan tersebut.

“Air kemudian kembali, membawa kembali bahan-bahan yang terpental keluar dicampur dengan fragmen-fragmen dari meteorit dan dengan gelombang raksasa yang merobek bagian dari dasar laut,” kata Sturkell.

Namun, tidak ada bagian meteor yang lebih besar ditemukan diwilayah tersebut.

“Meteorit-meteorit kecil berhasil bertahan dari benturan sementara yang besar meledak dan hancur. Kami hanya menemukan mineral-mineral dari meteorit tersebut di Jamtland, biji-bijian kecil kromit,” kata Sturkell.

Tim peneliti sampai pada kesimpulan bahwa kawah yang mereka temukan telah dihasilkan dari serangan bertubi-tubi dengan membandingkan lapisan batun dan sedimennya dan mengetahui bahwa mereka berasal dari periode yang sama.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar