www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Bacalah ini sebelum media mainstream menggunakan berita tenggelamnya seorang anak pengungsi untuk memulai peperangan lainnya

Penulis : Tyler Durden | Editor : Admin | Kamis, 10 September 2015 13:12

Seorang balita laki-laki terkapar. Terdampar di pantai, menghadap kebawah diatas lumpur. Keluarganya, pengungsi dari Suriah yang dilanda dengan perang sipil, telah mencoba untuk mencapai Yunani namun rakit mereka terbalik dilautan karena kepenuhan dan anak tersebut tenggelam bersama adik dan ibunya.

Berita kepada warga-warga dunia untuk menyadari tentang sorotan kekuatan dari “free world” ini: seperti inilah peperangan, namun dikalikan berkali-kali lipat. Yang mana bagi Anda hanya sekedar “kebijakan luar negeri” dan pemerintahan Anda merasa putus asa dan kematian bagi mereka yang akhirnya menerima kebijakan luar negeri itu.

Anak-anak lain seperti Aylan yang tidak bersalah didorong ke lautan Libya dan terbakar oleh pesawat-pesawat tak berawak (drone) di Pakistan, atau mati kelaparan di Yaman. Setiap contoh ini menggambarkan gambaran yang menyakitkan dan mengerikan seperti yang diatas, bahkan jika tidak difoto dan dilihat oleh jutaan orang.

Aylan tenggelam dalam pelukan ayahnya, yang telah berusaha keras untuk menjaga kepalanya agar tetap diatas air.

Gambar-gambar yang beredar sangat memilukan, dan hanya membutuhkan sedikit empati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh ayahnya. Kewalahan dan hampir pada ujung batas kewarasannya. Lengan putrinya menyangkut di lehernya, wajah anaknya tertutup didadanya. Keduanya mengharapkan perlindungan dari seorang ayah yang mungkin tak dapat ia berikan di situasi seperti ini. Tidak mengherankan jika foto-foto ini menggemparkan dunia internet.

Newsflash lain: Seperti inilah perpindahan perang terlihat, baik dilaut dan didarat. Apa yang Anda lihat diwajahnya adalah penderitaan yang ia rasakan juga dirasakan oleh jutaan ibu dan ayah lainnya yang meninggalkan rumah dan sumber mata pencahariannya dari negara yang hancur oleh senjata dari Barat: Irak, Suriah, Libya, Afghanistan, Yaman, Somalia, Palestina, Ukraina dan banyak lagi.

Sangat disayangkan bahwa rasa ingin tahu, empati dan imajinasi mereka sangat kecil sehingga mereka membutuhkan gambar-gambar hidup ini untuk merasakan kekacauan dan malapetaka yang didatangkan dari kebijakan pemerintah mereka.

Dan kemudian mereka dikacaukan yang sebenarnya tidak cukup untuk benar-benar belajar tentang hal tersebut, namun menuntut atas sesuatu yang sebenarnya menjadi awal dari malapetaka ini.

Para penghasut perang dalam pemerintahan dan media secara aneh namun dapat diduga mencoba untuk menggunakan mayat Aylan untuk agenda mereka yang meningkatkan situasi genting ini. Mereka menggunakan kasus Aylan ini karena dunia Barat tidak melakukan intervensi yang cukup terhadap diktator Suriah, Bashar al-Assad, dan bahwa intervensi tersebut harus dilakukan sekarang agar anak-anak lain tidak bernasib sama.

Ini keliru, keluarga Aylan adalah pengungsi Kurdi dari Ayn al-Arab yang harus melarikan diri ketika kota itu dikepung bukan oleh Assad, melainkan musuh Assad: ISIS.

Dan ISIS merajalela di wilayah Suriah ini hanya karena Dunia Barat yang dipimpin AS dan sekutu-sekutu regional-nya telah memberikan mereka dukungan dan mempersenjatai pemberontakan yang menentang Assad dan didominasi oleh para jihad ini.

Sejak tahun 2012 Barat telah melakukan intervensi di Suriah besar-besaran setidaknya. Memang, intervensi Barat lah yang telah memperburuk dan memperpanjang konflik yang kini telah memakan seperempat juta jiwa.

Namun intervensi Barat tidak banyak diliput liputan media dan perhatian publik karena banyak intervensinya telah dirahasiakan dan diwakilkan. Jadi pukulan balik yang dihasilkan dari hal tersebut adalah, pihak “non-intervensi” dapat disalahkan dengan mudah karena membenarkan statusnya untuk melakukan intervensi yang lebih terbuka dan langsung.

Dengan cara ini, pemerintah telah lama mengeksploitasi kebodohan rakyat untuk mendapatkan peperangan yang mereka ingini.

Apalagi jika elang-elang ini mendapatkan keinginan mereka untuk melihat Assad yang akhirnya digulingkan dan pasukannya dipukul mundur, akan tidak ada pertahanan lokal untuk melawan ISIS, Al Qaeda di Suriah dan kelompok-kelompok jihad lainnya yang benar-benar menduduki Suriah.

Krisis pengungsi sekarang ini saja sudah buruk, bayangkan seperti apa jika para warga minoritas melarikan diri dari kelompok sektarian Sunni yang sangat sadis dan bersenjatakan lengkap dengan persenjataan Barat.

Hal ini tidak akan mencegah tragedi seperti yang dialami oleh Aylan, bahkan akan menciptakan lebih banyak yang seperti ini.

Jika Anda merasa terpukul dengan foto-foto yang ada di Facebook, bagus. Ini berarti hati Anda belum sepenuhnya mengeras oleh indoktrinasi nasionalistik dan xenophobia. Namun jangan membuat hal tersebut membuat Anda rentan terhadap peperangan manipulasi. Dan jangan hanya “meningkatkan kesadaran” dengan mengklik like dan membagikan tragedi lalu melupakannya setelah sebulan. Untuk benar-benar memberikan kontribusi keadilan untuk Aylan, bekerjalah untuk membuat hal-hal menjadi lebih baik.

Dan hal pertama untuk membuat hal yang lebih baik adalah sebuah pemahaman. Buatlah sebuah penelitian untuk belajar mengenai peran intervensi asing dalam Perang Sipil Suriah yang menyebabkan begitu banyak pengungsi, dan peperangan yang bergolak di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Selatan pada umumnya. Dan setelah Anda memperoleh pemahaman untuk diri sendiri, sebarkanlah pemahaman ini kepada orang lain.


- Source : www.zerohedge.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar