www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Pertanyaan referendum “tetap tinggal atau keluar dari Uni Eropa” telah diganti karena kekhawatiran akan pandangan bias yang pro-Eropa

Penulis : RT | Editor : Admin | Rabu, 02 September 2015 10:40

Perdana Menteri David Cameron telah setuju untuk mengubah kata-kata dari pertanyaan referendum untuk menghindari tanggapan bahwa Inggris mendukung para pendukung kubu Uni Eropa.

Downing Street menerima saran dari Komisi Pemilihan untuk membuang pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan menggunakan kata ‘Ya’ atau ‘Tidak’ dan bertanya: “Haruskah Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa atau meninggalkannya?”

Jawaban dari pertanyaan tersebut akan berbunyi: “Tetap menjadi anggota Uni Eropa” atau “Keluar dari Uni Eropa”.

Komisi Pemilihan mengatakan penelitiannya telah menemukan pertanyaan yang disukai oleh pemerintah – “Haruskah Inggris tetap menjadi anggota EU?” – pertanyaan tersebut bisa memberikan keuntungan untu para pengkampanye yang ingin Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa.

Pengawas pemilu menuliskan rekomendasi kepada pemerintah agar membuat perubahan tersebut karena RUU Referendum Uni Eropa akan masuk sebagai laporan di Parlemen pada tanggal 16 September mendatang.

Pimpinan Komisi Pemilihan Jenny Watson mengatakan, “Setiap pertanyaan referendum harus jelas sehingga para pemilih suara memahami pilihan penting yang akan mereka buat. Kami telah menguji pertanyaan yang diajukan dengan para pemilih suara dan menerima pandangan-pandangan dari para pengkampanye, ahli bahasa sederhana dan akademis.

“Sementara para pemilih suara mengerti pertanyaan pada RUU, beberapa pengkampanye dan anggota masyarakat merasa kata-katanya tidaklah seimbang dan adanya persepsi bias. Pertanyaan alternatif yang telah kami rekomendasikan dapat menyelesaikan masalah ini. Sekarang saatnya Parlemen untuk membahas saran kami dan memutuskan kata-kata yang harus digunakan.”

Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) telah berkampanye untuk mengubah pertanyaan referendum tersebut sejak pengumuman partama kali keluar.

Pemimpin UKIP Nigel Farage menyambut baik berita tersebut.

“Saya tidak ragu bahwa pertanyaan Ya/Tidak itu menyebabkan kebingungan, dan bahwa jawaban “tinggal atau keluar” lebih tepat dan jelas,” katanya. “Pertanyaan itu yang ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih gamblang adalah arah yang benar untuk membuat perjalanan ini.”

Berbicara kepada Radio 4 BBC, pemimpin UKIP ini mengatakan bahwa ia akan memulai tur nya sendiri di Inggris untuk mengkampanyekan “Keluar dari Uni Eropa”, namun menegaskan dia tidak mencoba untuk menjadi pemimpin dari tim suksenya.

Saat ini ada dua kelompok yang berlomba-lomba untuk mencadi tim sukse “Keluar dari Uni Eropa”, yang satu didukung oleh para politikus Tory and Labour Eurosceptic dan yang lainnya, yang dinamakan “The Know”, didanai oleh pendonor UKIP Aaron Bank.

“Mari kita perjelas, saya tidak menolak untuk bekerjasama dengan siapapun, pada kenyataanya adalah sebaliknya, saya akan benar-benar bekerja dengan orang-orang dalam referendum ini,” kata Farage.

“Yang saya katakan adalah saya tidak memilih satu sisi atau yang lain, saya akan bekerja dengan kelompok yang dipilih meskipun saya harus mengatakan secara pribadi sebelum kita sampai pada saatnya, saya harap ada perdamaian diantara kedua kelompok tersebut, karena keduanya memiliki keterampilan yang bagus.”

“Menurut saya peran unik yang UKIP bisa mainkan dalam hal ini adalah karena mereka telah memiliki 50.000 anggota, ratusan cabang diseluruh negeri dan kami dapat melakukan kampanye ini,” tambahnya.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar