www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Skenario Perang Besar Antara Jokowi Melawan Megawati

Penulis : Adin | Editor : Anty | Senin, 30 Mei 2022 11:45

Dinamika politik semakin seru untuk disaksikan. Tensi politik pun semakin meningkat, dari dingin, hangat sampai dengan panas. Semakin dekat Pemilu makan tensi politik semakin panas.

Dalam politik lawan jadi kawan atau kawan jadi lawan sudah jadi barang yang biasa saja, mungkin terjadi dan biasa seperti itu. Menolak lupa ketika Pilpres 2019 tensi politik terasa begitu panas.

Pertarungan dua kubu utama yakni kubu Jokowi dan Prabowo Subianto begitu terasa panas. Saling serang, saling kritik bahkan menggunakan politik identitas sehingga ucapan-ucapan para pendukung kedua kubu terasa begitu frontal.

Suasana menegangkan ini terus terasa mulai dari tahapan Pemilu 2019, pemilihan Cawapres masing-masing jagoan. Bahkan ketika KPU sudah memutuskan siapa pemenang Pemilu, ketegangan masih dilanjutkan sampai ke sindang di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketegangan yang begitu tinggi seolah tidak akan ada ujungnya. Tapi ajaibnya, tensi panas ini langsung turun menjadi dingin yang dihiasi kekecewaan berat oleh para pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Bagaimana tidak kecewa, Prabowo Subianto membuat geger masyarakat Indonesia. Prabowo memutuskan untuk bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertahanan. Bahkan kemudian Sandiaga Uno pun masuk membantu Presiden Jokowi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Lawan jadi kawan benar-benar terjadi.

Menjelang Pilpres 2024 nanti, potensi kawan jadi lawan akan terjadi. Selama ini Presiden Jokowi dan Megawati Sukarnoputri selalu berada di pihak yang sama. Bahkan Jokowi berutang budi sangat besar terhadap Ketua Umum PDIP ini. Karena karir politik Jokowi yang cermerlang tidak lepas dari jasa besar dari Megawati.

Tapi kondisi politik menjelang Pilpres 2024 bisa memaksa dua mitra politik ini menempuh jalan masing-masing. Jokowi tidak lagi bisa nyapres karena sudah 2 periode memerintah, menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Oleh karena itu tidak berkepentingan lagi, tidak membutuhkan lagi seorang Megawati.

Belum lama ini telah terbentuk koalisi resmi pertama kali menjelang Pemilu 2024 yakni Koalisi Indonesia Bersatu. Namun mereka sampai saat ini belum mempunyai jagoan atau Capres dan Cawapres yang akan diusung.

Siapa yang bakal diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Pilpres 2024 belum diputuskan. Namun, sejumlah tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di berbagai survei bursa kandidat Pilpres 2024 dilirik oleh koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Sementara itu, banyak yang menafsirkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kerja Nasional V Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu 21 Mei 2022 sebagai kode dukungan untuk Ganjar Pranowo.

Dari isyarat dan kode yang terlempar di Rakernas Projo tersebut, kelihatannya arah anginnya ke Ganjar. Jika ini terjadi maka bukan tidak mungkin capres yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak akan didukung Presiden Jokowi.

Dari internal PDIP, nama Puan Maharani juga digadang-gadang selain Ganjar Pranowo. Kemungkinan besar Puan diyakini tetap jadi pilihan Megawati walaupun Jokowi dukung Ganjar Pranowo.

Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu bisa saja merupakan bentuk kehebatan seorang Jokowi. Jika KIB mengusung Airlangga sebagai capres, maka KIB merupakan koalisi murni perjuangan ketiga parpol tersebut.

Namun jika KIB nanti ujungnya mengusung dan mendukung Ganjar sebagai capres, sangat mungkin Ganjar sudah dipersiapkan perahu oleh Jokowi yaitu KIB. Benar tidaknya hal ini hanya waktu yang akan menjawab.

Jika Jokowi mendukung Ganjar, maka Puan Maharani diyakini akan berhadapan dengan gubernur Jawa Tengah itu di Pilpres 2024. Kawan jadi lawan benar-benar akan terjadi. Tentu saja hal ini akan menghebohkan dunia perpolitikan tanah air.

PDIP sepertinya akan sulit mendukung Ganjar, ini terlihat dari sejumlah statement Megawati dan ada ketegangan di antara Puan dan Ganjar. Sebenarnya skenario duet Ganjar - Puan bisa menjadi alternatif bagi PDIP. Karena PDI Perjuangan satu-satunya partai yang bisa mengusung Capres dan Cawapres sendirian.

Jika hubungan Jokowi dan Megawati bisa terus dibina dan harmonis, maka ada peluang Ganjar-Puan diusung partai banteng ini. Terwujudnya pasangan ini tergantung bagaimana kesuksesan Jokowi melobi dan meyakinkan Megawati agar Ganjar bisa diakomodir PDI Perjuangan.

Jika Jokowi tidak mampu meyakinkan Megawati, maka kemungkinan akan terjadi perang besar antara Jokowi melawan Megawati.


Berita Lainnya :


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar