Deputi Gubernur Reserve Bank Of India Menyetarakan Cryptocurrency Dengan Skema Ponzi
Deputi Gubernur Reserve Bank of India (RBI) telah membandingkan cryptocurrency dengan skema Ponzi. T Rabi Shankar, Wakil Gubernur, bahkan menyarankan bahwa 'melarang' cryptocurrency adalah pilihan terbaik untuk India dalam sebuah pidato.
Dia lebih lanjut menambahkan, “Kami juga telah melihat bahwa cryptocurrency tidak dapat diterima untuk didefinisikan sebagai mata uang, aset atau komoditas; mereka tidak memiliki arus kas yang mendasarinya, mereka tidak memiliki nilai intrinsik; bahwa mereka mirip dengan skema Ponzi, dan mungkin bahkan lebih buruk.”
“Semua faktor ini mengarah pada kesimpulan bahwa melarang cryptocurrency mungkin merupakan pilihan yang paling disarankan untuk India.”
Pekan lalu, kepala bank sentral India mengeluarkan peringatan keras tentang investasi dalam cryptocurrency, mengklaim bahwa mereka tidak memiliki nilai fundamental.
Nirmala Sitharaman, menteri keuangan India, menyampaikan Union Budget 2022 awal bulan ini. Pemerintah India menyatakan dalam anggaran tahun ini bahwa keuntungan dari investasi cryptocurrency akan dikenakan pajak dengan tarif yang lumayan 30%. Legalitas cryptocurrency yang tidak dikeluarkan oleh pemerintah, di sisi lain, masih di diterawang.
India juga akan memperkenalkan rupee digital. Pada hari Senin, Sitharaman menyatakan bahwa dia sedang dalam pembicaraan dengan Reserve Bank tentang mata uang digital yang didukung bank sentral, dan bahwa keputusan akan dibuat setelah pertimbangan yang cermat.
Dia menyatakan bahwa pembicaraan dengan RBI tentang CBDC (Mata Uang Digital Bank Sentral) dimulai sebelum pengumuman Anggaran dan masih berlangsung.
Gubernur RBI Shaktikanta Das mencatat bahwa, seperti sejumlah masalah lainnya, masalah ini sedang dibahas secara internal oleh RBI dan pemerintah.
Dia menambahkan, “Poin apa pun yang kami miliki, akan kami diskusikan dengan pemerintah.”
CBDC adalah mata uang digital atau virtual, meskipun berbeda dari mata uang virtual pribadi dan cryptocurrency yang telah meledak popularitasnya selama dekade sebelumnya. Karena tidak ada penerbit, mata uang digital pribadi tidak mencerminkan hutang atau kewajiban seseorang. Mereka bukan uang, dan mereka bahkan tidak mendekati menjadi mata uang.
- Source : greatgameindia.com
