Swedia Menangguhkan Vaksin Moderna, Setelah Adanya Pasien yang Mengalami Kelumpuhan Jantung
Kekhawatiran baru muncul tentang efek samping dari vaksin Moderna terhadap virus corona.
Pejabat kesehatan Swedia kini telah memutuskan bahwa moratorium pemberian vaksin Moderna kepada siapa pun yang berusia di bawah 31 tahun akan diperpanjang tanpa batas waktu, U.K. Daily Mail melaporkan. Jeda pada vaksin Moderna telah dijadwalkan berakhir pada 1 Desember.
Finlandia, Islandia, dan Denmark telah mengambil langkah serupa. Norwegia mendorong masyarakat di bawah 30 tahun untuk tidak mendapatkan suntikan Moderna, tetapi tidak mewajibkannya.
Selama berbulan-bulan, vaksin Moderna telah diteliti karena terdapat data yang menunjukkan bahwa orang muda yang menerimanya berisiko lebih tinggi terkena miokarditis, radang otot jantung, dan perikarditis, radang kantung di sekitar jantung.
Rate of Myocarditis/pericarditis for young males in #Ontario after 2nd shot stands out above the rest. 1 in 5770-after 2nd shot in Males 18 to 24. Factoring in 12-17 age group:
— Antony Robart (@AntonyRobart) October 18, 2021
1 in 6817- in males 12-24 after 2nd.Source:https://t.co/GCqNgpsQmJ #COVID19 #CovidVaccine #myocarditis pic.twitter.com/PKwQok6MxQ
The Daily Mail melaporkan bahwa satu penelitian di AS yang belum ditinjau oleh rekan sejawat menyimpulkan bahwa “orang muda di bawah [usia] 20 tahun memiliki kemungkinan enam kali lebih besar untuk mengembangkan miokarditis setelah tertular COVID-19 daripada mereka yang telah divaksinasi.”
Keputusan itu muncul ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menunda rencana Moderna untuk suntikan yang ditujukan pada populasi dari usia 12 hingga 17 tahun karena kekhawatiran akan risiko penyakit, menurut The Wall Street Journal.
Meskipun panel Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit federal pada hari Kamis menyetujui booster untuk vaksin Moderna dan Johnson & Johson, ada beberapa peringatan yang diajukan, menurut CNBC.
Menurut Daily Mail, data menunjukkan risiko 13 kali lebih besar bagi mereka yang mendapatkan vaksin Moderna daripada mereka yang mendapat vaksin Pfizer.
Rates of rare heart risks (myocarditis/pericarditis) among 18-39 year olds are higher for Moderna #covid19 vaccine than Pfizer/BioNTech’s, according to presentation just now from CDC advisory committee pic.twitter.com/B9rBYMsYWi
— Meg Tirrell (@megtirrell) October 21, 2021
Badan Kesehatan Masyarakat Swedia mengatakan data yang tidak dipublikasikan yang menghubungkan vaksin Moderna dengan dua kondisi, berarti ada "peningkatan risiko efek samping seperti radang otot jantung atau perikardium."
“Risiko terkena dampak sangat kecil.”
Data itu belum dirilis ke publik.
FDA telah mengatasi kekhawatiran tentang vaksin Pfizer dalam pernyataannya yang memberikan otorisasi penuh, mengatakan bahwa "data menunjukkan peningkatan risiko, terutama dalam tujuh hari setelah dosis kedua."
What about Pfizer the risks are almost identical. Is science about to reassert itself? Let’s hope so. https://t.co/70ZQRWXQvf
— Dr Anthony Hinton (@TonyHinton2016) October 20, 2021
“Risiko yang diamati lebih tinggi di antara orang yang berusia di bawah 40 tahun dibandingkan dengan wanita dan pria yang lebih tua. Risiko yang diamati paling tinggi ada pada pada orang berusia 12 hingga 17 tahun,” kata FDA.
Badan tersebut mencatat bahwa "beberapa individu memerlukan dukungan perawatan intensif" dan bahwa informasi jangka panjang tentang risikonya belum tersedia.
- Source : www.zerohedge.com