www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Vaksin Sinovac China Tak Mempan, Dokter Indonesia Ramai-ramai Meninggal

Penulis : Purnama Ayu Rizky | Editor : Anty | Senin, 28 Juni 2021 17:44

Dokter Indonesia banyak yang jatuh sakit karena COVID-19. Sebagian di antara mereka, banyak yang meninggal setelah minum vaksin Sinovac buatan China. Vaksin ini dinilai tak mempan digunakan untuk melawan varian baru Delta.

Indonesia, tampaknya adalah studi kasus untuk negara di mana varian Delta baru dari virus corona SARS-CoV-2 mengonfirmasi beberapa kekhawatiran paling tidak wajar dari komunitas ilmiah. Ini termasuk kemanjuran vaksin tertentu yang gagal dalam menangani varian tersebut, tulis Hindustan Times.

Dalam pergantian peristiwa yang tidak menguntungkan, para dokter dan petugas kesehatan terdepan di pusat penanganan penyakit COVID-19 di Indonesia sendiri ikut sakit, dengan banyak dari mereka meninggal, setelah diberikan vaksin China – Sinovac. Dalam laporan yang dimuat The New York Times, Jumat, Ikatan Dokter Indonesia menyatakan bahwa setidaknya 20 dokter yang telah meninggal di Tanah Air sejak pandemi dimulai telah divaksinasi lengkap dengan Sinovac Biotech, vaksin buatan China. Status vaksinasi sebanyak 31 orang lainnya yang meninggal dalam lima bulan terakhir saat ini sedang dalam pendalaman.

Di antara para profesional kesehatan masyarakat yang meninggal setelah divaksinasi dengan Sinovac adalah Dr. Suhendro Sastrowiwoho, seorang petugas medis garis depan di kota Kudus di Jawa Tengah. Meskipun dia telah menerima dosis ganda vaksin buatan China, dia meninggal hanya beberapa hari setelah dites positif COVID-19 pada 18 Juni, kata laporan itu. Dua perawat dan ahli gizi, semuanya telah divaksinasi lengkap, juga meninggal bulan ini di kota yang sama.

Penilaian kemanjuran awal tahun ini di antara petugas kesehatan Indonesia telah menunjukkan, keberhasilan Sinovac melawan kematian akibat infeksi, tetapi efeknya pada varian Delta belum banyak dipelajari.

Sebanyak 358 tenaga medis yang telah divaksinasi lengkap dengan vaksin Sinovac, dinyatakan positif COVID-19 selama rentang waktu dua minggu di kota kecil Kudus, kata laporan ini, mengutip tim mitigasi risiko Ikatan Dokter Indonesia. Baru 5 persen dari total populasi Indonesia yang saat ini telah divaksinasi, meskipun kampanye inokulasi dimulai pada Januari lalu. Dari mereka yang telah divaksinasi, sebagian besar menerima dosis Sinovac, yang sekarang diyakini kurang efektif terhadap varian COVID-19 tertentu.

Bukan hanya Indonesia, negara-negara lain seperti Mongolia, Sisilia, dan Bahrain yang mengandalkan vaksin COVID-19 China yang mudah diakses, juga berjuang melawan lonjakan infeksi sekarang, lapor The New York Times. Media ini menambahkan bahwa Indonesia ada di antara 10 negara teratas dengan wabah COVID-19 terburuk baru-baru ini.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar