VIRAL di India: Pejabat Tinggi Keliru Meminum Sanitizer, Setelah Sebelumnya 12 Anak Keliru Diberi Sanitizer BUKAN Tetes Polio
Sebuah video menjadi viral, dengan netizen melakukan penggalian di pemerintah Mumbai di mana 12 anak secara keliru diberi sanitiser alih-alih tetes Polio.
Seorang pejabat tinggi badan sipil di kota Mumbai, India, secara keliru meminum sanitiser alih-alih air dari botol yang disimpan di mejanya sebelum rapat.
Sebuah klip video menunjukkan petugas, yang berada di rapat presentasi anggaran, tersedak setelah menyesap dan buru-buru bangun untuk memuntahkannya.
So that's how they gave sanitizer to infants instead of Polio Vaccine.
— Particle Wave (@ParticleWave2) February 3, 2021
Karma is a bitch pic.twitter.com/dZxHdpTBsH
— samiksha (@notallokk) February 3, 2021
Sebelumnya, sebanyak 12 anak di negara bagian Maharashtra, India, dilarikan ke rumah sakit lantaran salah diberi cairan. Mereka seharusnya diberi vaksin polio tetes oral, tetapi justru diberi tetesan hand sanitizer.
Insiden ini terjadi pada Minggu (1/2/2021) di sebuah pusat kesehatan di Yavatmal, Maharashtra, selama program vaksinasi National Pulse Polio.
Berdasarkan laporan Hindustan Times, lebih dari dua ribu anak berusia satu hingga lima tahun berkumpul, bersama orang tuanya, untuk program vaksin polio.
Setelah diberi tetesan hand sanitizer, anak-anak tersebut mulai muntah dan jatuh sakit.
Semuanya pun dibawa ke bangsal anak di Government Medical College dan Rumah Sakit di Yavatmal.
Menurut ketua Government Medical College, Milind Kamble, dampak kasus ini tidak fatal. Tetapi kandungan alkohol berkadar 70% di dalamnya berpotensi menimbulkan komplikasi kesehatan, terutama pada anak-anak.
Untungnya setelah dirawat, kondisi anak-anak mulai membaik. "Kondisi anak-anak stabil dan masih terus diawasi," katanya.
One P Meshram, warga desa dari Kapsi-Kopari yang kedua putranya termasuk di antara 12 anak yang terkena dampak, mengatakan bahwa petugas kesehatan awalnya tidak mau bertanggung jawab.
"Mereka memanggil kami lagi saat di rumah setelah beberapa waktu dan memberikan dosis vaksin polio kepada anak saya. Namun mereka tidak mengungkapkan alasan di balik pemberian vaksin lagi. Kami menyadari kesalahan mereka ketika anak-anak mulai muntah," tutur Meshram.
Ketika empat dari 12 anak mulai menunjukkan gejala muntah dan pusing, petugas yang bertugas membawa mereka ke puskesmas setempat.
Namun setelah didesak oleh warga desa, akhirnya petugas kesehatan mau merujuk anak-anak ke dua rumah sakit tersebut.
Referensi:
- Source : sputniknews.com