www.zejournal.mobi
Rabu, 25 Desember 2024

Ada Apa Di Antara JK, Anies Dan Rizieq?

Penulis : Ninanoor | Editor : Anty | Senin, 09 November 2020 11:01

Beberapa hari yang lalu (27/10), saya sudah menulis soal perjalanan Jusuf Kalla (JK) ke Arab Saudi, yang dimulai pada tanggal 24 Oktober 2020. Waktu itu isu kepulangan Rizieq Shihab masih 50-50. Karena baru dilontarkan dalam demo penolakan Omnibus Law oleh FPI dan juga disebut dalam rilis media dalam 3 bahasa. Sulit bagi kita untuk mempercayainya. Soalnya sebelum ini kan sudah sekitar 6 kali isu kepulangan Rizieq ini digaungkan. Sampai yang sudah siap disambut para pendukungnya di Bandara Soeta. Namun, semuanya batal.

Bahkan dalam tulisan saya itu, saya cenderung lebih mengaitkan kepergian JK ke Arab Saudi dengan kepentingan Anies Baswedan. Karena sangat terang benderang. Dengan jelas JK sendiri menerangkan bahwa kepergiannya ke Arab Saudi adalah dalam rangka tindak lanjut pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Sumber.

Museum tersebut sudah jelas merupakan cara Anies menciptakan legacy (warisan) di Jakarta, karena gagalnya Formula E. Sebagai orang kuat di belakang Anies, hanya JK yang mampu memindahkan museum itu dari Depok ke Ancol. Google saja, pendirian museum Nabi Muhammad awalnya memang direncanakan berlokasi di Depok, Jawa Barat. Namun, tiba-tiba saja groundbreaking-nya di lokasi baru di Ancol, pada bulan Februari 2020 lalu. Kan rasanya nggak mungkin kalau Anies yang memindahkan? Apa urusan Anies di Depok?

Lalu, soal JK ke Arab Saudi pun jelas-jelas aneh dilihat dari kacamata awam. Buat umroh? Di masa Covid sedang merajalela? Dengan usia JK yang termasuk rentan terhadap penularan Covid-19? JK bisa berkali-kali umroh tahun depan kan? Jadi wajar dong kalau kita pun menduga bahwa semua ini demi Anies saja. Agar lancar urusan bikin legacy itu. Siapa lagi yang bisa menolong Anies se-TSM ini selain JK kan?

Sampai di sini, apa yang kemungkinan besar terjadi antara JK dan Anies ini bukan sesuatu yang sangat salah lah. Malah terlihat wajar di dunia politik. Memang sejak lama semua juga paham bahwa Anies itu bagai “anaknya” JK. Di berbagai media sudah banyak ceritanya :

https://www.merdeka.com/politik/wapres-jk-akui-berperan-dalam-pencalonan-anies-di-pilgub-dki.html

https://nasional.kompas.com/read/2017/05/05/14094401/merangkai.cerita.tentang.anies.dan.peran.wapres.jusuf.kalla?page=all

Namun ada hal lain yang tidak terjadi di Arab Saudi waktu itu, yang menimbulkan kecurigaan lain. Ternyata, di dalam penandatangan perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan museum Nabi Muhammad tersebut, JK bukanlah orang yang menandatanganinya. Yang tanda tangan adalah Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin selaku Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad Saw. Baik JK maupun Anies (yang menghadiri secara virtual), hanyalah sebagai pihak yang menyaksikannya Sumber.

Jadi kenapa JK harus hadir secara fisik di Arab Saudi? Mengambil resiko yang sangat tinggi di tengah pandemi Covid-19? Apa hal penting yang ada di sana hingga JK bela-belain mau ke sana? Yang masih berhubungan dengan Anies? Maka akhirnya saya pun menduga bahwa JK ke Arab Saudi itu ada hubungannya dengan rencana kepulangan Rizieq Shihab. Seakan JK datang untuk memudahkan atau merealisasikan kepulangan itu.

Kecurigaan ini makin kuat, dengan banyaknya dugaan serupa di kalangan para netizen. Bahkan Ferdinand Hutahaean mengindikasikan lebih rinci lagi. Namun tidak terang-terangan menyebut nama JK. “Hebat jg si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sdh dipanasi lebih awal. Tampaknya Presiden akan sgt disibukkan olh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan,” tulis Ferdinand di akun Twitter-nya link. Jadi mungkin ini soal JK, mungkin juga tidak. Hanya Tuhan dan Ferdinand yang tahu hehehe…


Berita Lainnya :

Kita tahu bahwa pasca bergabungnya Prabowo di pemerintahan Presiden Jokowi, tidak ada lagi tokoh yang jadi andalan para lawan politik Jokowi. Gatot? Dien? Mereka gagal total. KAMI yang mereka dirikan sudah keok sebelum berkembang. Tidak mendulang simpati publik, apalagi jadi kekuatan massa. Nanggung sih, disebut gerakan politik nggak mau, tapi di dalamnya ada saja yang teriak mau memakzulkan Presiden Jokowi. Amien Rais? JK sendiri? Semua masih kalah pamor sama Prabowo. Selain Prabowo, nama yang masih ada di survei-survei hanyalah Anies.

Jadi udah mentok dong ya. Tapi Anies sendiri menderita degradasi, alias makin lama makin nyungsep. Dan kepulangan Rizieq akan menjadi semacam booster yang kuat buat Anies. Apalagi sudah ada wacana kemungkinan ada lagi Pilkada pada 2022, bukannya dipindah semua ke 2024 Sumber. Sehingga ada kans buat Anies maju lagi di Pilkada buat menang, lalu maju lagi di 2024 buat nyapres. Peran Rizieq jadi harapan besar agar ini semua bisa terwujud. Suksesnya Anies di Pilkada Jakarta 2017 akan diulangi lagi, termasuk peran Rizieq di dalamnya. Logis kan? Dugaan lho ini ya. Tapi kita lihat dulu, Rizieq jadi pulang gak ya?


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar