Terawan Memang Seharusnya Hadir di Mata Najwa
Kali ini saya setuju dengan Najwa Syihab! Terawan memang sebaiknya mundur dari jabatan Menkes. Beliau sudah tidak layak berada kabinet Indonesia.
Seperti halnya Imam Syafi'i yang punya qoul Qodim (terdahulu) dan qoul Jadid (baru). Saya pun demikian, punya qoul Qodim dan Qoul Jadid. Dulu saya sempat berharap lebih kepada beliau. Sepertinya beliau sosok yang berkompeten. Sosok yang out of the box. Sosok yang seperti Jokowi, cerdik dalam bekerja.
Namun setelah 7 bulan pandemi covid-19, saya punya qoul Jadid tentang Terawan. Saya sudah tidak respek dan sebaiknya memang segera mundur dari jabatan Menkes. Langkah ini jauh lebih terhormat dibanding dipecat, atau tetap ngotot bertahan.
Meskipun saya percaya bahwa penanganan covid-19 penuh dengan intrik politik, rebutan proyek alkes dan vaksin, namun semua ini tentu tak lepas dari peran Terawan. Seharusnya dia lebih mampu bekerja sehingga covid-19 bisa ditangani dengan lebih baik lagi.
Kita berbicara data. Diakui atau tidak, penanganan covid-19 di beberapa negara tetangga seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Selandia Baru jauh lebih baik. Kondisi negara lain yang berbeda dengan kondisi Indonesia tidak bisa jadi alasan. Justru karena kondisinya berbeda, seharusnya pemerintah minimal bisa menangani covid-19 minimal sebaik di negara tetangga. Sebab, pemerintah yang tahu persisi kondisi negara seperti apa.
Suka atau tidak suka, harus diakui ketika beberapa negara sudah mulai berhasil menekan angka positif covid-19, di Indonesia malah masih cukup tinggi. Tak ada salahnya sesekali mengakui bahwa pemerintah Indonesia belum sebaik pemerintah negara lain dalam menangani covid-19.
Saya tak tahu apa yang terjadi di balik layar. Tak mengerti apa yang sudah dilakukan oleh Terawan dalam menangani covid-19. Namun sebagai rakyat, dengan melihat data positif covid-19, lama kelamaan punya pikiran bahwa sepertinya Terawan tak melakukan apapun dalam menangani covid-19. Atau melakukan sesuatu, namun sesuatu yang biasa-biasa saja dan seolah tak memberikan arti apa-apa.
Suka atau tidak suka, Terawan memang seharusnya sering muncul ke publik, menjelaskan perkembangan situasi penanganan covid-19 sudah seperti apa. Memang tak selalu menteri harus sering muncul di media seperti Menteri PUPR, Bapak Basuki. Namun meskipun lebih banyak diam, hasil kerja Basuki terlihat nyata. Sedangkan hasil kerja Terawan, saya kira semua rakyat Indonesia sudah tahu.
Presiden Jokowi saat ini juga sedang fokus menangani covid-19. Jika tak ada covid-19, seharusnya sudah ada menteri yang direshuflle. Namun karena sedang fokus menangani covid-19, reshuflle menjadi agenda ke sekian yang mungkin akan diwujudkan setelah pandemi berakhir. Mungkin hal ini yang membuat posisi Terawan masih aman. Mengganti Terawan di tengah pandemi mungkin dianggap tak terlalu berpengaruh.
Saya setuju dengan Najwa. Terawan seharusnya bisa berkaca dari menteri kesehatan di negara lain. Ada 5 menteri kesehatan dari yang akhirnya mengundurkan diri karena merasa gagal mengatasi covid-19, diantaranya Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojt ch, Menkes Brazil, Nelson Teich, Menkes Polandia Lukasz Szumowski, Menkes Belanda, Bruno Bruins, serta Menkes Selandia Baru, David Clark.
Mengundurkan diri bukan sikap yang hina, melainkan sikap yang terpuji. Mundur karena merasa tidak mampu atasi covid-19 adalah bentuk pertanggungjawaban moral. Orang yang mundur karena merasa gagal berarti orang yang tahu diri dan rendah hati. Jika Terawan secara kesatria mau mundur, saya kira banyak yang memuji sikap seperti itu dibanding saat ini dimana beliau jarang terlihat dan seolah-olah tak becus bekerja.
Sikap pengecut Terawan yang tak mau menghadiri undangan Mata Najwa juga semakin membuat diriku kecewa. Mungkin pembaca juga ada yang sama-sama kecewa. Seolah Terawan tak berani bertanggung jawab. Tak berani menjelaskan ke publik apa yang terjadi di balik layar, atau apa yang sudah beliau lakukan untuk mengatasi covid-19.
Apa yang sudah dilakukan Najwa Shihab memang bukan sesuatu yang aneh. Di negara lain, wawancara seperti itu sudah biasa terjadi. Saya yakin masyarakat sebenarnya hanya ingin Terawan keluar dan menjelaskan perkembangan yang ada di Kemenkes dalam mengatasi covid-19. Jika Terawan bersedia menjelaskan semuanya, saya kira masyarakat bisa mengerti. Semoga ke depan Terawan bisa muncul ke publik dan bisa bekerja lebih baik lagi dalam mengatasi covid-19.
Bagaimana menurut anda?
- Source : seword.com