www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

Srikandi Super! Pasca 'Rampas' 1,2T dari Tommy, Sekarang Sri Mulyani 'Bidik' Bambang

Penulis : Manuel | Editor : Anty | Selasa, 22 September 2020 09:53

Sri Mulyani adalah sosok yang paling berjasa di dalam menyelamatkan uang negara yang dikelola dengan sangat luar biasa. Strateginya di dalam menjemput bola dan melakukan penabuhan genderang perang terbuka kepada keluarga Cendana sangat saya apresiasi.

Setelah Sri Mulyani memenangkan gugatan pemblokiran uang 1,2 triliun yang dimiliki oleh Timor yang dikelola oleh Tommy Soeharto, saat ini pula juga menabuh genderang perang yang lebih keras lagi kepada Bambang Trihatmodjo.

Pencekalan Bambang Trihatmodjo ke luar negeri membuat nama Sri Mulyani semakin mentereng dan sangat moncer. Ibu Sri Mulyani melarang Bambang Trihatmodjo ke luar negeri karena terkait hutang yang dimiliki oleh Bambang kepada negara sejak tahun 1997 bapaknya berkuasa.

Kita tahu bahwa gurita cendana dan perusahaan-perusahaan nya sangatlah banyak dan berada di berbagai segi, khususnya yang akan saya bahas adalah sektor ekonomi. Kita mengetahui bahwa gurita perusahaan cendana ini sangatlah banyak bahkan setelah ditinggal mati Soeharto.

Bisnis-bisnis yang berkembang sangatlah memiliki aset yang nilainya tidak kecil bahkan pada saat 90-an. Dan hari ini satu persatu Sri Mulyani mencari masalah dan mendapatkan bahwa ada hal-hal yang perlu diperjuangkan terkait memajukan Indonesia.

Kalau mau Indonesia maju, cendana ini harus di proses. Keluarga Cendana adalah keluarga yang bermain bisnis dengan gila-gilaan saat Soeharto menjabat menjadi Presiden. 32 tahun menjadi Presiden bukan waktu yang singkat.

32 tahun menjadi presiden membuat keluarganya begitu nyaman bermain bisnis dan mengelola uang-uang besar. Nilainya tidak sedikit dan tentunya sangat berpotensi untuk disita oleh negara. Negara lewat Sri Mulyani yang merupakan menteri ekonomi di Indonesia menjadi sosok yang paling penting di dalam memperjuangkan dan mengembalikan uang negara kepada negara.

Presiden Joko Widodo tidak salah memilih Sri Mulyani yang berani menabuh genderang perang dan menyatakan perang terbuka dengan keluarga Cendana. Kalau mau dikata  Sri Mulyani ini tidak menjadi sosok yang cukup favorit dibahas oleh pemberitaan media massa.

Karena apa yang dia katakan seringkali sulit dipahami oleh media dan rakyat. Penjelasannya tentang utang negara sebenarnya sangat menarik jika dibahas, namun banyak yang enggan membahas nya karena itu bukan makanan lunak.

Sri Mulyani menyajikan pemikirannya dengan cara yang terpelajar dan memang tidak mudah diterima oleh banyak orang. Maka perlu ada orang-orang yang memberikan penjelasan yang lebih sederhana, terkait statement dan juga strategi Sri Mulyani.

Dalam hal ini, izinkan saya untuk menjelaskan sedikit tentang apa yang sedang dikerjakan Sri Mulyani terhadap keluarga Cendana ini. Saya akan membahas tentang Bambang Trihatmodjo yang dicekal. Apa hubungannya Sri Mulyani dengan pencekalan Bambang Trihatmodjo?

Sederhananya, Bambang Trihatmodjo memiliki utang kepada negara sejak tahun 1997 dan harus dibayarkan karena sudah terlalu lama dia menunda-nunda nya. Wajar dong kalau dicekal? Kenapa Bambang malah menggugat Sri Mulyani?

Utang tersebut berkaitan dengan pelaksanaan SEA Games XIX pada tahun 97. Saat itu Bambang merupakan ketua konsorsium yang dipercaya untuk mengadakan penyelenggaraan pekan olahraga negara ASEAN yang akan dilaksanakan di Jakarta.

Konsorsium tersebut mengalami kekurangan dana sehingga mereka harus meminjam uang kepada negara pada saat itu. Ya kalau dipimpin oleh bapaknya sendiri utang ya silakan saja didaftarkan dan pasti diterima kok.


Berita Lainnya :

Tapi saat ini kepemimpinan sudah berbeda, Bambang harus membayar hutang itu kembali. Jangan pikir dulu karena bapaknya jadi presiden maka utang boleh tidak dibayar, tapi sekarang kan hutang harus dibayar. Namanya utang pasti harus dibayar. Sudah jelas belum?

Dan bagi saya, gerakan Sri Mulyani mencekal Bambang Trihatmodjo pada saat ini merupakan jalan terbaik agar hutang itu segera dibayarkan. Memang sudah lama dan sudah sekitar 23 tahun yang lalu. Tapi yang namanya utang tidak pernah lekang oleh waktu.

Semoga saja ada kelanjutan yang terakhir kepada happy ending terkait perebutan uang antara negara dengan Bambang Trihatmodjo. Sudah terlalu lama negara mempiutangi orang-orang lama. Bayar! Gimana mau maju negara ini karena mental tukang utangnya?

Dalam hal ini saya sangat mendukung Sri Mulyani yang memiliki ketegasan dan juga dibalut dalam kecerdasan. Maju terus Ibu Sri Mulyani! Jangan takut dan jangan gentar! Karena rakyat ada di pihak ibu.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar