Kementerian Luar Negeri India Mendesak Tiongkok untuk Mengendalikan Pasukan Garis Depan untuk Mencegah Provokasi
Kementerian Luar Negeri India pada hari Selasa mendesak pihak Tiongkok untuk mendisiplinkan dan mengontrol pasukan garis depannya dari melakukan tindakan provokatif di sepanjang perbatasan dalam upaya untuk mengubah status quo di daerah Tepi Selatan Danau Pangong.
Komentar kementerian itu muncul sehubungan dengan insiden baru antara kedua negara di wilayah perbatasan Ladakh selama akhir pekan.
Kementerian Pertahanan India mengatakan pada hari Senin bahwa ada pertengkaran lain dengan pasukan Tiongkok, sementara Beijing menuduh pasukan India melewati garis kendali dan dengan demikian merusak kedaulatan teritorial Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava, mencatat bahwa selama tiga bulan terakhir, India dan Tiongkok telah bekerja sama untuk menyelesaikan sengketa perbatasan dan para menteri luar negeri telah sepakat bahwa situasi harus didekati secara bertanggung jawab.
Namun pihak Tiongkok melanggar pemahaman ini dan terlibat dalam manuver militer yang provokatif pada larut malam tanggal 29 dan 30 Agustus dalam upaya untuk mengubah status quo di kawasan Tepi Selatan Danau Pangong.
Seperti yang dinyatakan kemarin oleh Angkatan Darat India , pihak India menanggapi tindakan provokatif ini dan mengambil tindakan defensif yang sesuai di sepanjang LAC [Garis Kontrol Aktual] untuk melindungi kepentingan kami dan mempertahankan integritas teritorial, "kata Srivastava.
Diplomat itu menambahkan bahwa karena tindakan defensif yang tepat waktu, pihak India dapat mencegah upaya Tiongkok untuk mengubah status quo.
Tindakan dan perilaku pihak Tiongkok sejak awal tahun ini di sepanjang LAC telah jelas melanggar perjanjian dan protokol bilateral yang disepakati antara kedua negara untuk memastikan perdamaian dan ketenangan di perbatasan.
Tindakan tersebut juga sama sekali mengabaikan kesepakatan dicapai antara kedua Menteri Luar Negeri dan juga Wakil Khusus, "kata Srivastava.
Dia menambahkan bahwa New Delhi telah mendesak Beijing untuk mendisiplinkan dan mengontrol pasukan mereka agar tidak melakukan tindakan provokatif tersebut.
Ketegangan atas sengketa perbatasan antara raksasa Asia memuncak pada pertengahan Juni ketika perkelahian mematikan terjadi antara tentara dari kedua belah pihak di daerah dataran tinggi di wilayah Ladakh yang disengketakan.
India mengatakan bahwa 20 tentaranya tewas dalam pertempuran itu sementara sejumlah tentara Tiongkok yang dirahasiakan jumlahnya diyakini tewas.
Itu adalah pertama kalinya dalam hampir 60 tahun, terjadi sengketa perbatasan antara keduanya, yang secara efektif tidak pernah diselesaikan sehingga mengakibatkan korban jiwa.
- Source : sputniknews.com