Usia Inti Dalam Bumi Terungkap Pada Studi Baru dari University of Texas
Inti bumi bagian dalam menggerakkan proses dinamis yang menghasilkan medan magnet planet kita, melindungi Bumi dari berbagai bentuk radiasi berbahaya dan memainkan peran penting dalam kemampuan planet untuk menampung kehidupan.
Terlepas dari pentingnya inti bumi, tidak banyak tau tentang sejarahnya atau kapan ia terbentuk.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Texas telah mengungkapkan usia inti bumi.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah membuat asumsi berbeda tentang berapa usia inti dalam bumi, dengan versi yang berkisar antara setengah miliar hingga 4,5 miliar tahun, yang menunjukkan bahwa ia akan terbentuk ketika planet itu lahir.
Temuan penelitian baru, yang diterbitkan pada 13 Agustus di jurnal Physical Review Letters, mengklaim bahwa inti dalam bumi berusia antara 1 miliar dan 1,3 miliar tahun, tanggal yang bertepatan dengan penguatan medan magnet planet.
Untuk memperkirakan usia inti dalam bumi, para peneliti menciptakan kembali kondisinya dalam skala kecil, memanaskan sepotong kecil besi hingga 4.490 derajat Fahrenheit (2.727 derajat Celcius) dan menempatkannya di antara dua landasan berlian untuk menciptakan kembali tekanan ekstrem yang dialami inti bagian dalam.
Sepotong besi super-panas kemudian diukur untuk mengamati bagaimana ia menghantarkan panas, sama seperti inti dalam mentransfer panas ke inti luar.
Detail ini memungkinkan para peneliti menghitung pendinginan termal dari inti yang menggerakkan proses geodynamo, yang menciptakan medan magnet planet.
Para peneliti menemukan bahwa geodynamo menarik sekitar 10 terawatt energi dari inti pendingin. Setelah menghitung jumlah energi yang hilang, mereka dapat menghitung usia inti dalam. Para peneliti mengatakan hasil tersebut akan menjelaskan misteri seputar planet lain di tata surya.
"Bumi sangat unik di tata surya kita karena memiliki medan magnet, dan dapat dihuni," kata penulis studi Jung-Fu Lin, ahli geosains di University of Texas di Austin, kepada Live Science.
"Akhirnya hasil studi kami dapat digunakan untuk memikirkan mengapa planet lain di tata surya kita tidak memiliki medan magnet."ucap Jung-Fu Lin.
- Source : sputniknews.com