Biskuit Merah Menyala Ini Dijual Sampai 269 Juta: Ini Makanan Apa Kok Semahal Itu?
Berapa harga biskuit Oreo paling mahal yang pernah kalian beli? Paling nggak lebih dari 20.000 rupiah ... sekalipun belinya di toko yang agak eksklusif, bukan di pasar atau swalayan yang terkenal dengan harga miringnya. Betul? Bagaimana kalau sebungkus Oreo, isi 3 biji, tapi ada yang rela menebusnya dengan harga sampai Rp. 269 juta? Ini makanan jenis apa, kok sampai semahal itu?
Belakangan memang lagi viral biskuit yang iklannya masih nempel di kepala kita, lewat kata-kata: diputer ... dijilat, t'rus dicelupin! Biskuitnya memang beneran Oreo, seperti nama yang sama yang kerap kita beli dengan harga kisaran 10-15 ribuan untuk kemasan standarnya. Namun, bedanya Oreo mahal ini berwarna merah menyala, rasa red velvet, dengan tulisan "Supreme" tepat di bagian tengah biskuit pada permukaan terluarnya.
Tulisan "supreme" inilah yang bikin mahal, Bung!
Seandainya tulisan itu diganti dengan Supri, Simon, Fadli, Anies, atau nama lain ... mungkin efeknya akan berbeda, paling tidak harganya akan jauh lebih miring dan kalau dipasang dengan harga selangit di eBay misalnya, cuma jadi tertawaan orang.
Supreme ini telah menjelma jadi merk ternama. Dilansir dari Kompas, nama perusahaan raksasa streetwear ini berawal dari toko skater dan hip hop bawah tanah di Manhattan, New York, yang dibuat oleh James Jebbia pada 1994. Dari toko kecil, Supreme berkembang menjadi raksasa dengan toko yang tersebar di berbagai negara. Supreme bahkan berhasil menjadi pop culture dengan nilai perusahaan mencapai ratusan juta dollar AS. Keberhasilan Supreme tak lain karena jusrus marketing yang jitu. Dilansir dari CBR, Supreme menjalin kerja sama dengan banyak selebriti dan atlet seperti Odell Beckham Jr. dan The Muppets.#pantesss
Strategi jitu produsen Oreo ini memang terbukti efektif, karena meski dibanderol selangit untuk sebungkus Oreo Supreme ini, masih ada banyak manusia yang membelinya. Silakan cek saja beritanya dan kita akan terheran-heran, kaget, sampai mungkin misuh-misuh karena sebungkus Supreme Oreo dihargai di eBay bisa mencapai 18.000 dollar AS atau setara Rp 269 juta.
Ada pula pembeli yang rela membeli sedikit lebih rendah dari itu, meski masih terbilang fantastis karena masih senilai 1.250 dollar AS atau setara 18,6 juta untuk 12 biskuit Supreme Oreo. Pembeli lain melepas hanya sekitar 50 dollar AS atau setara Rp 750.000 untuk satu pak Supreme Oreo berisikan tiga biskuit. Yang mengerikan, sekali waktu menurut Forbes, kabarnya ada yang nekat menawar satu paket Oreo Supreme sampai 96.100 dollar AS atau setara Rp 1,4 miliyar. Gila!
Harga-harga yang tak masuk akal untuk sebungkus makanan ringan, yang habis dalam beberapa kali kunyah ini terasa menyakitkan ya. Apalagi beritanya beredar di tengah pandemi Corona seperti ini. Untuk Oreo Supreme seharga Rp. 269 jutaan tadi misalnya, kalau diwujudkan dalam bentuk sembako, bisa untuk kasih makan berapa banyak orang tuh. Atau bisa untuk bantuin Pemprov DKI Jakarta bayar listrik supaya jalanan umum di Jakarta tak perlu dibikin redup karena alasan efisiensi.
Namun, itulah kisah di dunia penjualan. Angka penjualan untuk barang tertentu yang terasa di luar logika, faktanya tetap terjadi transaksi penjualan. Makanya ada ungkapan yang sering terdengar di dunia marketing: "Sebenarnya tak ada barang yang tidak bisa dijual, hanya ada orang yang tak bisa menjualnya."
Buktinya, untuk sebungkus makanan ringan, orang rela membayar mahal ... meski sebenarnya yang dibeli adalah gengsi atau prestise-nya, bukan semata-mata barangnya. Tak jarang faktor "siapa yang menjual atau mempromosikan barang tertentu" menjadi kunci melejitnya harga barang tertentu ketika dijual ... dan tetap ada peminatnya!
Kalau saya sih ... sayang banget uangnya kalau cuma ditukar untuk biskuit. Masih mending kalau harga segitu dapat sepeda motor, mobil, atau malah rumah. Hehehe... Namun, sekali lagi itulah fakta yang terjadi. Mau disindir, dimaki, atau diprotes sekeras apa pun ... faktanya Oreo Supreme tetap dijual dan tetap ada yang beli, dengan harga selangit.
Eh, kira-kira kalau beredar di Indonesia, biskuit ini akan ditimbun dan dijual harga berapa ya? Wong es krim Viennetta saja bisa dibanderol lebih mahal dari harga resminya, yang terbilang sudah relatif mahal. Masih ada yang sakit hati karena nggak bisa rasain Viennetta?
Kalau Oreo Supreme ini sih, meminjam istilahnya Mbah Harto dulu: "Ora mangan, ora patheken! Kalau diartikan kira-kira: "Tidak makan (Oreo Supreme), tidak masalah!"
Sumber berita:
- Source : seword.com