Sarinah: Proyek Mercusuar Soekarno yang Akan Tampill dengan Wajah Baru pada 2021!
Konon, menurut info terpercaya yang dimuat dalam tulisan Denny Siregar, Presiden Jokowi pernah merasa resah karena Indonesia dianggap telah kehilangan ke-Indonesia-annya. Negeri ini bahkan seolah tidak punya tempat memamerkan “kekayaan” yang dimiliki, termasuk di Ibu Kota Negara ... yang terwakili lawat pernyataan:
“Saya punya tamu dari luar negeri, nggak tahu mau dibawa ke mana. Kita tidak punya tempat yang bisa menggambarkan Indonesia.”
Denny Siregar menggunakan kegundahan Presiden Jokowi tadi untuk mengawali pembahasannya soal rencana renovasi mall Sarinah, dengan kandungan berita yang sedang viral soal tutupnya McDonald’s yang selama ini nongkrong di kawasan pusat perbelanjaan Sarinah, sekaligus menjadi gerai waralaba pertama dari merk dagang “juragan burger” asal Amerika Serinat itu di Indonesia.
Banyak orang menyayangkan, tetapi kalau kita mencoba memahami desain awal dibangunnya pusat perbelanjaan Sarinah, rasanya kita akan menangkap benang merahnya. Saya coba mencari tahu tentang Sarinah, yang oleh laman Tirto diberi dianggap sebagai proyek mercusuar Soekarno, presiden pertama RI yang dikenal sebagai sosok visioner.
Dengan uang pampasan perang Jepang, proyek gedung tosera Sarinah bersama Denpasar Hotel, Pelabuhan Ratu, dan Wisma Nusantara menjadi proyek yang dimulai pada era Soekarno.
Nama “Sarinah” sendiri diambil dari sosok wanita yang sangat berpengaruh dalam kehidupan ayahanda dari Megawati Soekarnoputri tersebut, yang diresmikan tak lama sebelum Soekarno dilengserkan—fakta pahit dalam sejarah bangsa Indonesia, yang masih berimbas sampai sekarang.
Saya bayangkan seandainya Bung Karno dapat menuntaskan pengabdiannya sebagai presiden, berapa banyak proyek megah yang akan diwariskan, dapat dinikmati generasi penerus, bahkan dapat menjadi simbol kebanggaan bagi negeri ini?
Kembali ke Sarinah ....
Hati saya bergetar membaca fakta bahwa toserba Sarinah kala itu menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara, ketika Singapura masih belum dibangun dan Kuala Lumpur masih berupa rawa-rawa. Pada 1970-an, Sarinah menjadi etalase bagi barang-barang kerajinan lokal, terutama batik.
Hal yang sesuai visi awal Bung Karno bahwa Sarinah harus emnjadi pusat sales promotion dari barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat.
Atau kalau bahasa sekarang ... menjadi pusat pameran produksi UKM dari seluruh Indonesia, supaya dapat menampilkan wajah negeri ini di mata dunia!
Lantas, bagaimana proyeksi wajah Sarinah yang disebut akan segera menjalani renovasi segera setelah Lebaran 2020 ini? Dilansir dari laman bisnis.com, Sarinah yang bernaung di bawah PT Sarinah (Persero) ... yang kini di bawah pimpinan Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa selaku Direktur Utama ... ditargetkan selesai pada Mei 2021.
Bagaimana wajahnya? Kelak Sarinah akan menjadi lokasi pameran bagi 100 persen produk lokal Indonesia, dengan mengusung konsep baru sebagai mal dan etalase pemasaran produk UKM. Rencana yang sejalan dengan arahan Presiden Jokowi ini, mendapat dukungan dari Menteri BUMN Erick Thohir ... yang juga ingin menjadikan Sarinah sebagai pusat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Ah, saya membayangkan perpaduan visi awal dari Bung Karno, dengan konsep milenial dan kontekstual dari Pakde Jokowi ... tentu akan keren banget. Kalau perlu nih, dipastikan nantinya usai renovasi ... tidak ada ruang bagi“etalase asing” termasuk makanan cepat saji yang biasanya ada di mall-mall ternama di Indonesia. Atau kalaupun ada, jangan terlalu banyak, cukup 1-2 saja .. supaya porsi untuk produk lokal, termasuk makanan dengan konsep waralaba, lebih didominasi oleh usaha lokal.
Eh, lebih baik tidak usah pakai waralaba asing saja deh. Masih banyak kan waralaba produk lokal yang juga bisa mengisi kekosongan, dengan menjamurnya bisnis kuliner lokal belakangan ini. Masa' sih tidak ada yang mampu menyaingi resep rahasia dari McD, KFC, atau Dunkin Donuts? Pasti bisalah...!!!
Saya bayangkan kelak Mei 2021, atau nanti sajalah kalau Anies Baswedan tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta ... saya berharap bisa melihat jajaran produk wisata kuliner dari 34 provinsi di Indonesia. Trus ... di sebelah gedung bioskop XXI (atau apa pun namanya), ada gedung khusus untuk pertunjukan tontonan nusantara, seperti misalnya wayang orang, ludruk, atau bentuk kesenian lain yang setiap hari menampilkan kekayaan seni nusantara.
Saya pun berharap akan melihat deretan sosok inspirator yang datang dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari sosok yang berasal dari masa perjuangan, sampai yang paling baru. Jangan lupa taruh nama Didi Kempot di sana, sebagai sosok inspiratif dari dunia tarik suara yang berkontribusi melestarikan lagu-lagu berbahasa Jawa hingga ke Suriname.
Sumber berita:
(1) https://tirto.id/sarinah-proyek-mercusuar-sukarno-cmmV
(3) Facebook -> Denny Siregar
- Source : seword.com