Soal COVID-19, Inggris: Paling Tidak Diperlukan Waktu 6 Bulan Sampai Kehidupan Kembali Normal
Seorang dokter yang bekerja di UK’s National Health Service membayar mahal perjuangan melawan virus corona dengan nyawanya setelah ia menjadi korban meninggal dunia pertama akibat Covid-19 dari kalangan tenaga kesehatan di Inggris.
Amged El-Harani merupakan seorang dokter spesialis THT berusia 55 tahun yang bekerja di University Hospitals of Derby and Burton. Dia sempat terinfeksi Covid-19 dan dinyatakan meninggal pada Sabtu malam.
NHS mengatakan, EL-Harani merupakan tenaga kesehatan pertama yang meninggal setelah bergulat menangani virus mematikan ini.
It’s with deep sadness that we share this news. Over the weekend we lost a dear colleague from Queen’s Hospital Burton who contracted COVID 19. https://t.co/T4qT9jIYJG
— University Hospitals of Derby and Burton NHS FT (@UHDBTrust) March 29, 2020
Ikut angkat bicara, Profesor Stephen Powin, direktur NHS turut mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga El-Harani.
“NHS adalah keluarga dan saat ini kami semua merasa sangat kehilangan salah satu kolega kami. Namun, kita semua harus tetap bersatu dan bekerja sama untuk melawan penyebaran virus corona. Kepada keluarga El-Harani, kami seluruh keluarga NHS beserta masyarakat ingin mengucapkan turut berduka cita,” ujarnya.
Sementara itu, otoritas Inggris memperingatkan bahwa kehidupan tidak akan kembali normal sampai setidaknya enam bulan ke depan.
Wakil Kepala Staf Medis Inggris, Jenny Harries, mengungkapkan bahwa kebijakan lockdown yang diterapkan saat ini kemungkinan akan diberlakukan sampai setidaknya enam bulan. Dalam sebuah konferensi pers ia mengatakan:
“Kita tidak boleh terburu-buru kembali ke aktifitas normal kita, karena hal itu akan sangat berbahaya. Jika kita berhenti sekarang, maka seluruh upaya kita akan terbuang sia-sia dan tidak menutup kemungkinan aka nada gelombang kedua virus corona.”
Di tempat terpisah, pada hari Minggu, Menteri Perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan saat ini seluruh wilayah di Inggris berstatus darurat, hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dunia II.
“Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kita belum pernah melakukan yang seperti ini sejak berakhirnya Perang Dunia II,” ujarnya dalam konferensi pers.
Dan masih pada hari Minggu, jumlah korban meninggal duni akibat Covid-19 di Inggris melonjak menjadi 1,228 jiwa setelah 209 korban baru terkonfirmasi dalam waktu 24 jam.
Hingga kini, hampir 20.000 orang di Inggris dinyatakan positif virus corona.
- Source : www.rt.com