10 Mitos dan Fakta Seputar Covid-19: Baca, Cermati, dan Jangan Sebar yang Nggak Benar!
Harus diakui ... mau tidak mau ... suka tidak suka ... malu tidak malu ... eneg tidak eneg ... kadrun tidak kadrun ... sebagian rakyat di negeri ini masih mudah terpapar dengan informasi yang sebenarnya belum jelas, apakah mitos atau fakta.
Katanya sih ... kabarnya sih ... kata teman saya ...
Biasanya begitu. Tanpa kroscek atau cari kebenarannya ... tak jarang langsung disebarkan di media sosial ... dan celakanya banyak yang percaya! Berikut ini saya coba share sedikitnya “10 mitos dan fakta” yang belakangan pasti kerap muncul berkaitan dengan Corona atau Covid-19, yang saya yakin tak sedikit yang bingung, percaya, atau malah sudah menyebarkan ... meskipun belum tentu benar!
(1) Pendemi Corona akan hilang pada musim panas? (Mitos) Pendemi sebelumnya ada dalam semua musim. Ketika bumi sebelah utara panas, bumi sebelah selatan dingin. Pendemi ini bersifat global.
(2) Virus mati pada suhu panas? (Mitos) Penularan virus ini bisa terjadi dimana saja. Apalagi postingan hoaks yg bilang virus ini mati pada suhu 26-27 derajat Celcius. Nyatanya daerah tropis seperti Arab dan Afrika juga kena.
(3) Hand atau hair dryers dapat membunuh virus? (Mitos) Hand blower tidak akan berdampak apa-apa terhadap virus. Malah berisiko menyebarkan patogen lain pada paparan yang lebih luas akibat angin yg dihasilkannya. WHO rekomendasikan memakai tisu untuk membersihkan cairan.
(4) Thermal Scanner bisa deteksi virus? (Mitos) Thermal scanner hanya mendeteksi adanya peningkatan suhu. Peningkatan suhu merupakan salah satu tanda adanya infeksi atau demam. Demam saja belum tentu kamu terinfeksi corona, harus cek ricek lagi.
(5) Pemberian vaksin flu dan pneumonia dapat mencegah kita terinfeksi Corona! (Mitos) Belum ada vaksin utk COVID-19, karena virus ini adalah strain baru dari family coronaviridae. Pembuatan virus bisa memakan waktu tahunan. Vaksin flu tentu saja tidak berpengaruh pada jenis baru ini.
(6) HAND sanitizer membantu melawan coronavirus (Benar) Hand sanitizer dengan basis alkohol 60-70% dapat digunakan untuk mencegah penularan virus, tetapi syaratnya harus 60-70% tidak lebih atau kurang.
(7) Vitamin C dan suplemen lainnya bisa membantu lawan Corona? (Bagian dari usaha) Memang betul imunitas yang kuat merupakan salah satu faktor yang bisa kita gunakan untuk melawan Corona, tetapi fungsinya hanya untuk pencegahan, bukan untuk membunuh atau membasmi virus. Jadi, makan makanan yang sehat dan buah yang banyak mengandung vitamin, atau minum suplemen, istirahat yang cukup dan olahraga yang teratur agar badan kita kuat sehingga tidak gampang sakit atau terkena virus adalah langkah yang benar. Walaupun belum cukup. Masih ada kombinasi/tambahan usaha lain agar kita terhindar.
(8) Batuk, pusing, demam = terjangkit Covid-19 (Belum Tentu) Kenali dulu tanda dan gejalanya. Bisa influenza biasa atau DBD. Bisa sakit kepala biasa. Kalau masih batuk ringan dan tubuh anda cukup kuat, bisa diobati sendiri dulu atau self isolation. Segera ke RS dapat menjadi langkah yang bijak.
(9) Pemberlakuan Social Distancing di banyak negara adalah reaksi yang berlebihan? (Tidak!) Setelah Social Distancing, justru terbukti di banyak negara infeksi virus melanda dan melambat. Cara ini bekerja. Ini bukanlah reaksi berlebihan. Ini adalah cara kita peduli pada diri sendiri dan orang lain.
(10) Kasus kematian karena kecelakaan di jalan raya atau kanker lebih banyak dari Covid-19? (Benar, tetapi bukan itu masalahnya!) Kematian karena kanker atau kecelakaan mobil tidak menular dan serentak. Namun, serangan Covid-19 dapat menular dengan cepat, menimbulkan kematian beruntun, kepanikan massal, dan keguncangan pasar.
Well ... di negeri ini ... kita memang tak bisa menjamin di luar sana akurasi informasi yang beredar, juga seberapa pandai dan (maaf) bodohnya orang-orang yang dapat mempercayai semua informasi terkait Covid-19 yang beredar hari-hari ini.
Sebagian masih mengaitkan dengan agama, juga menyebarkan informasi yang sebenarnya mengandung mitos dan tidak jelas kebenarannya. Termasuk imbauan untuk mengonsumsi sayuran tertentu yang pagi ini berseliweran di kampung saya.
Masiiih ada pula pihak-pihak tak bertanggung jawab yang seperti “menari di atas penderitaan” dengan segala ulahnya, yang kadang membuat saya jengkel, ingin menapuk dengan sandal atau menoyor jidatnya biar sadar...! Lagipula kalau bertanggung jawab pasti nggak akan menyebar informasi atau berkomentar yang ora mutu seperti itu, ya kan?
Izinkan melalui artikel ini ... saya mengajak kita untuk ikut memberi sumbangsih dengan menyebarkan informasi yang tepat. Akhirnya, mari tetap jaga kewaspadaan ... jangan kompromi dan menggampangkan segala sesuatu ... tetap jaga kesehatan dan kurang aktivitas luar rumah yang tidak terlalu penting, juga jaga jarak saat berelasi dengan orang lain.
Sumber-sumber:
(1.)WHO https://t.co/nOdeQ9D9ej
(2) CDC https://t.co/sYudWcOxa1
- Source : seword.com