Peringatkan Kemampuan Nakes Akan Capai Batasnya, Dokter Italia Akui Tim Medis Alami Kelelahan Dalam Membantu Pasien Yang Diisolasi
Jika jumlah masyarakat yang terinfeksi corona terus meningkat, pasien dengan kondisi (kesehatan) lebih baik harus diprioritaskan, ungkap seorang dokter Italia kepada kantor berita RT.
Di kota Piacenza, yang menjadi wilayah paling terdampak virus corona, para personel medis yang telah kelelahan mulai mencapai titik batasnya. Ironisnya, tidak ada tanda-tanda kalau virus ini akan segera hilang.
Dengan populasi lebih dari 100.000 orang, kota Piacenza resmi ditutup pada hari Minggu, setelah 50 warganya meninggal dan lebih dari 630 lainnya terdiagnosa corona.
Terlihat lelah lengkap dengan kantong mata, Davide Bastoni, dokter yang bertugas di ruang rawat darurat Gugliermo Da Saliceto Hospital di Piacenza, mengatakan pada kantor berita Ruptlu bahwa pertarungan melawan Covid-19 tak kunjung berhenti.
“Malam hari adalah waktu yang sangat melelahkan.. Virus ini tidak mengizinkan kami beristirahat di penghujung hari, padahal kita semua adalah manusia, kita semua sama, ketika berhadapan dengan wabah ataupun virus semacam ini,” Bastoni mengatakan.
Mengenakan baju berwarna putih dan masker rambut, sang dokter mengaku bahwa agar terlindungi, prosedur harus memisahkan antara pasien dan perawat.
“Mereka semua pasien yang memerlukan kontak dengan manusia, yang perlu ditenangkan, namu hal ini sulit dilakukan karena kami harus mengenakan masker dan seluruh alat pelindung,” ujar sang dokter.
Lebih lanjut, ia mengatakan agar perawatannya lebih manusiawi, tim medis harus menemukan cara agar bisa berkomunikasi secara wajar dengan pasiennya.
Ada lebih dari tiga puluh pasien dengan gejala virus corona yang menunggu diperiksa ketika wawancara ini dilakukan pada hari Rabu. Namun, menurut Bastoni, wabah ini akan lebih dulu memburuk sebelum pada akhirnya menunjukkan kemajuan.
Tak ketinggalan, dalam kesempatan ini sang dokter menghimbau seluruh warga Italia, khususnya kawula muda, untuk melakukan segala cara yang mereka bisa agar terhindar dari virusnya.
“Sudah jelas jika masyarakat tidak mengikuti aturannya, jumlah mereka yang terinfeksi akan terus meningkat, dan di satu titik, kemampuan kami untuk membantu masyarakat akan mencapai batasnya,” Bastoni memperingatkan.
Bastoni mengaku khawatir jika dalam waktu dekat dia dan tim medis lainnya harus mengklasifikasikan pasien berdasarkan peluang hidupnya.
“Saya sangat berharap hal ini tidak terjadi,” ujarnya.
Seperti yang telah diketahui, Italia menjadi negara Eropa yang terkena dampak terparah virus corona, dengan jumlah kasus terkonfirmasi di hari Rabu mencapai 12.462, sementara jumlah keseluruhan korban meninggal melonjak dari 196 menjadi 827 orang hanya dalam waktu 24 jam.
- Source : www.rt.com