www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Pembelaan Manajemen Tvone Sangat Menjijikkan, Sesetan Itukah Kalian?

Penulis : Alifurrahman | Editor : Indie | Senin, 09 Maret 2020 11:19

Menurut saya, ketika Tvone sudah mendapat kritik deras dari masyarakat, terkait upaya menakut-nakuti dan membuat panik publik, dengan menggunakan masker besar saat meliput virus Corona, seharusnya pihak manajemen segera meminta maaf dan memberikan teguran pada pihak terkait.

Kritik dan bahkan cacian sudah terlalu nyaring terdengar. Dan menurut saya, tak ada celah sedikitpun untuk melakukan pembelaan terhadap reporter yang lebay naudzubillah itu.

Tapi ternyata, pihak Tvone masih bebal dan tak mau mendengar kritikan. Manajemen Tvone sangat politis memberikan pembelaan. Mengklaim bahwa masker habis sehingga digunakanlah masker gas air mata.

“Kami tidak bermaksud membuat kepanikan, sama sekali tidak. Hanya saja, stok masker kosong di mana-mana. dan saat yang sama, kami juga tidak mau ambil resiko,” jelas Ecep dalam keterangannya.

Mohon maaf. Sebenarnya hari ini saya sudah melupakan kasus masker lebay tersebut. Tapi membaca pembelaan manajemen tvone, nampaknya mereka ini memang kumpulan manusia-manusia bebal. Merasa diri lebih pintar dan tak ada yang bisa menyalahkannya.

Pertama, tidak ada urgensi atau alasan bagi reporter harus memakai masker di lokasi atau perumahan rumah korban. Karena virus tidak menular lewat aspal atau jalanan. Virus hanya menular lewat kontak langsung. Corona bukan kabut asap.

Dengan menggunakan masker, dan beralasan harus memakai masker untuk melindungi repoter, ini menjukkan betapa bodohnya manajemen dan reporter Tvone. Mereka seperti burung beo yang menirukan dan membacakan apa yang sudah ada, tanpa menganalisa dan mempelajari semua materi yang sudah disampaikan. Seolah mereka ini orang-orang desa yang tak tahu apa-apa soal Covid-19, dan bagaimana cara menularnya.

Kedua, kalaupun katakanlah manajemen Tvone dan reporternya memang bodoh-bodoh dan tidak tahu apa-apa soal Corona hingga membuat mereka ketakutan dan panik sampai harus memakai masker seperti itu, lalu bagaimana caranya kalian membela diri saat menyiarkan berita kabut asap beberapa waktu lalu, reporter kalian di studio Tvone menggunakan masker. Apa kalian mau membela kalau dua reporter itu kebetulan sedang sakit dan harus pakai masker? Jadi tak ada hubungannya dengan kabut asap, atau tak ada niat memprovokasi. Begitu?

Terlalu banyak provokasi yang sudah dilakukan oleh Tvone selama ini. salah seorang penulis bahkan sudah pernah menuliskannya dengan baik, sebagai rangkuman atau catatan https://seword.com/politik/jejak-digital-provokasi-oleh-tv-one-dan-situs-t0oBeKxx9H

Jadi kalau sekarang kalian berdalih tidak ada maksud ya silahkan saja. Toh provokasi kalian selama ini sudah terlalu banyak dan mustahil bisa dibantah. Dan, dengan atau tanpa niat, provokasi kalian sudah diterima oleh publik.

Saya punya saran gratis. Mungkin kalian hari ini merasa di atas angin. Merasa tak ada yang bisa menuntut atau menegur. Merasa tidak bersalah dan selalu punya celah untuk berkelit. Silahkan saja. Tapi kalian harus hati-hati, karena limit kesabaran manusia itu tak bisa dilihat oleh kasat mata. Kalian tak pernah tahu.

Sementara kepada pemerintah, terutama Menkominfo, seharusnya sudah ada tindakan atau teguran kepada Tvone. Mereka sudah jelas meresahkan dan melakukan propaganda secara nasional. Menakut-nakuti dan membuat panik. Kalau media macam Tvone ini dibiarkan, pemerintah malah akan dianggap menerima pembelaan manajemen Tvone yang katanya kehabisan masker dan segala omong kosongnya itu.

Kita sudah sepakat dengan demokrasi dan kebebasan pers. Tapi, melakukan propaganda dan menakut-nakuti publik, jelas adalah kesalahan.


Berita Lainnya :

Pemerintah harus tegas. Tak boleh takut dengan Dewan Pers atau propaganda media. Pemerintah harus membuka mata, bahwa selain Tvone, di luar sana masih ada media-media semacam Kompas, MNC Group, Trans dan seterusnya. Lagipula takut apa? toh selama sepuluh tahun terakhir Tvone memang selalu berada di pihak oposisi.

Beri sikap yang jelas, agar ke depan media kita belajar tentang etika. Provokasi Tvone bukan kali ini saja kok. Sudah sering. Dan kalau ini tak dihentikan, tidak ada sikap jelas pemerintah, maka ke depan hal-hal semacam ini akan terulang lagi. Pertanyaannya, apakah demokrasi model begini yang kita inginkan?

Kalau saya yang punya kuasa di pemerintahan, akan saya panggil manajemen Tvone dan setelahnya konpres terbuka menyatakan teguran dan peringatan terakhir. Agar dapat menjadi pelajaran bagi yang lain.

Tapi ya apalah saya ini. Hanya rakyat jelata. Sementara menteri-menteri terkait lebih memilih main aman.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar