Inilah Perbandingan Virus Corona Dengan Wabah Paling Mematikan Lainnya Yang Pernah Menghantui Dunia
Dikarenakan infeksi dan tingkat kematian virus corona terus meningkat, masyarakat dnia mulai khawatir dengan ancaman virus corona. Namun, kira-kira seberapa mematikannya kah corona jika dibandingkan dengan wabah mematikan lainnya yang pernah menghantui dunia?
Di dunia yang makin kian terhubung ini, masnusia semakin rentan terhadap wabah penyakit. Beberapa dekade belakangan ini, banyak penyakit menular yang bermunculan dan meninggalkan jejak kehancuran di belakangnya.
Flu babi misalnya, wabah ini telah merenggut nyawa lebih dari setengah juta jiwa di tahun 2009; lainnya, wabah ebola di Afrika Barat telah menewaskan lebih dari 11.000 orang, sisanya SARS, flu burung dan penyakit sapi gila juga menyebabkan rautsan kematian di seluruh dunia.
Sekarang, masyarakat tengah dihantui oleh kehadiran virus mematikan corona yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 17.000 orang dan membunuh lebih dari 360 orang di China saja. Selain itu, virus ini juga telah menyebar ke sedikitnya 20 negara.
Oleh karena itu, RT.com coba menjabarkan beberapa wabah mematikan yang pernah tercatat di sepanjang sejarah manusia.
HIV/AIDS (25 juta orang tewas) 1981-2021
HIV/AIDS pertama kali diidentifikasi di Republik Congo pada tahun 1976. Wabah ini sendiri baru melanda di awal tahun 80-an dan sampai hari ini masih menjadi salah satu momok ketakutan yang dihadapi manusia.
Hampir 25 juta dari total 65 juta orang terinfeksi kala wabah ini menyerang di awal tahun 2000-an, dengan 2,8 juta orang tercatat meninggal di tahun 2005 saja.
Selepas tahun 2005, upaya pencegahan dan pengobatan infeksi HIV mulai meningkat pesat di tahun-tahun selanjutnya. Menurut PBB, di akhir tahun 2018 tercatat sekitar 37,9 juta orang di dunia mengidap HIV, dengan 24,5 juta orang di antaranya menjalani terapi antiretroviral.
Flu Asia (2 juta orang tewas) 1956-1958
Virus Flu Asia pertama kali muncul di China di awal tahun 1956 sebelum akhirnya menyebar ke Singapur, Hong Kong dan AS. Meskipun ada berbagai laporan mengenai jumlah korban jiwa virus ini, data WHO menunjukkan kalau virus ini telah merenggut nyawa dua juta orang selama dua tahun eksistensinya. Hampir 70.000 korban berasal dari AS saja.
Penelitian menunjukkan virus ini merupakan gabungan dari avian flu dan flu manusia. Beberapa ilmuwan mengatakan virus ini berasal dari mutasi virus pada bebek liar yang dikombinasikan dengan virus manusia yang telah ada sebelumnya.
Flu Spanyol (20-50 juta orang tewas) 1918
Disebut-sebut sebagai salah satu wabah terparah yang pernah menyerang umat manusia, wabah Flu Spanyol merebak tahun 1918 dari Asia ke Eropa dan Amerika Utara. Virus ini bahkan bisa mencapai Kutub Utara dan beberapa kepulauan Pasifik.
Lebih dari 500.000.000 orang terinfeksi dan 20-50.000.000 di antaranya meninggal sebelum wabahnya berakhir di bulan Desember 1920. Beberapa peneliti memperkirakan total 100.000.000 orang tewas akibat mengidap virus ini. Jumlah ini setara dengan 3 sampai 5 persen populasi Bumi waktu itu.
Yang membedakan virus flu ini dengan wabah flu lainnya adalah pola kematiannya yang tak biasa lantaran virus flu ini menyerang korban yang semuanya muda-mudi sehat.
Black Death (75-200 juta tewas) 1346-1353
Wabah paling terkenal yang pernah melanda umat manusia, Black Death, sukses merenggut nyawa 75 sampai 200 juta jiwa.
Kala itu, wabah ini benar-benar melumpuhkan Eropa, Afrika dan Asia. Penyebaran wabah ini melalui kutu yang hidup pada tikus yang kerap menumpang bepergian di kapal dagang. Selama 7 tahun masa eksistensinya, wabah Black Death menewaskan 30 sampai 60 persen populasi Eropa.
Wabah Justinian (25 juta orang tewas) 541-542
Wabah yang tidak banyak diketahui orang, wabah Justinian, sempat melanda Kekaisaran Bizantium dan diperkirakan telah menewaskan setengah populasi Eropa hanya dalam waktu 12 bulan.
Sekitar 40 persen populasi Konstantinopel tewas dan pada puncaknya, wabah ini diyakini menewaskan sekitar 5.000 orang per harinya. Wow!
- Source : www.rt.com