Ajarkan Tepuk Pramuka “No Kafir”. Dia Lupa Pendiri Pramuka Itu "Kafir"
Sebetulnya saya sudah muak mengomentari kaum yang suka mengeksklusifkan diri terutama dalam hal beragama. Kaum mabok agama istilah gaulnya. Kaum yang merasa paling benar, merasa paling suci, merasa paling layak masuk surga, merasa paling memiliki Tuhan. Sementara orang lain yang tak sama dengan mereka langsung dicap kafir, haram, sesat dan masuk neraka oleh mereka.
Jujur saya jijik melihat tingkah kaum beragama yang suka mengekslusifkan diri seperti ini. Di mata saya, kaum ini adalah kaum tidak konsisten yang cuma mau hidup seenak mereka sendiri. Semua dibolak balik dan diatur semau mereka sendiri. Tidak konsisten juga tak masalah, yang penting menguntungkan mereka ya halal halal saja. Persetan dengan orang lain. Persetan dengan perasaan orang lain.
Dan percayalah, di mana ada kaum yang seenaknya sendiri, di situ pasti akan ada kekacauan. Kekacauan ini bahkan bisa menghancurkan kesatuan dan persatuan baik dalam hidup rumah tangga, lingkungan sekitar sampai kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua bisa porak poranda gara-gara yang namanya kebenaran diri sendiri ini. Merasa benar tapi seenaknya sendiri.
Tragisnya, saat ini bangsa Indonesia memang sedang dilanda oleh penyakit menjijikkan bernama mabok agama tadi. Agama dipakai untuk menjatuhkan orang lain. Agama dipakai untuk menyakiti perasaan orang lain. Agama bahkan dipakai untuk membunuh orang lain. Serendah itukah agama? Agama macam apa itu? Mengerikan.
Otomatis nama Tuhan juga jadi diseret-seret saat orang-orang mabok agama tadi melancarkan aksinya. Sejahat itukah Tuhan? Sekeji itukah Tuhan dan agama?
Bukannya sadar, kaum mabok agama yang suka mengekslusifkan diri ini justru makin menjadi-jadi kelakuannya demi menarik sebanyak mungkin korban, agar mau menjadi kaum mabok agama sama seperti mereka.
Ketidaktegasan negara mereka manfaatkan agar jumlah kaum mabok agama ini makin bertambah dan terus bertambah demi memuaskan nafsu mereka untuk menjadi kaum eksklusif yang bisa seenaknya sendiri memperkosa yang namanya perbedaan. Ya… kaum ini memang sedang mengincar untuk menggagahi Bhinneka Tunggal Ika.
Dan hari ini, ulah mereka makin menjadi. Begini kejadiannya.
Salah satu peserta kursus pembina pramuka mahir tingkat lanjutan (KML) dari Gunungkidul membuat geger karena mengajarkan tepuk dan yel-yel pramuka menyinggung kafir. Pembina pramuka dari Gunungkidul itu melakukan hal tersebut saat praktik pembinaan dari Kwarcab. Yang sedang dibina saat itu adalah kelas atas. Kegiatan tersebut diadakan di SD N Timuran Kota Yogyakarta.
Kejadian ini sontak membuat wali murid berinisial “K” memprotes tepuk dan yel-yel itu karena dinilai bisa menciderai kebhinekaan. Protes langsung “K” sampaikan kepada pembina senior di SDN Timuran Kota Yogyakarta.
"Jadi waktu hari Jumat (10 Januari 2020), saya jemput anak ke sekolah. Karena anak belum keluar kelas saya nunggu sambil lihat praktik pembinaan dari Kwarcab, yang dibina adalah kelas atas. Saya kaget karena di akhir tepuk kok ada yel-yel 'Islam Islam Yes, Kafir Kafir No. Spontan saya protes dengan salah satu pembina senior, saya menyampaikan keberatan dengan adanya tepuk itu, karena menurut saya itu mencemari kebhinekaan pramuka. Seketika pembina senior itu menyampaikan permintaan maaf, dan berjanji menyelesaikan dengan pembina terkait," kata K.
Jadi, awalnya praktik KML itu berlangsung normal, tiba-tiba muncul seorang pembina putri yang mengajarkan tepuk Islam. Namun, di akhir tepukan itu disematkan yel-yel soal kafir. Berikut ini videonya:
Mengerikan ya. Dunia anak-anak pramuka yang seharusnya penuh kepolosan dan keceriaan tanpa membeda-bedakan diracuni dengan virus mengerikan bernama mabok agama. Tragisnya pelaku pemberi racun jahat ini menyandang status sebagai orang dewasa bergelar kakak pembina yang pasti mengaku dirinya ber-Tuhan dan beragama. Lagi-lagi pertanyaan saya cuma 1. Sekeji itukah Tuhan dan agama? Semengerikan itukah Tuhan dan agama?
Dunia pramuka yang sejak awal dibentuk memiliki tujuan mulia agar anak-anak dan pemuda pemudi Indonesia bisa aktif melakukan berbagai macam kegiatan positif dalam masyarakat justru dikotori dengan cara mengerikan bawa-bawa Tuhan dan agama seperti ini.
Entah disengaja atau tidak, disadari atau tidak. Yang jelas si pelaku pemberi racun mabok agama dalam dunia kepramukaan ini lupa jika pendiri gerakan kepanduan alias kepramukaan adalah orang yang selama ini dia anggap sebagai kafir. Si kafir pendiri gerakan kepramukaan ini bernama Robert Baden Powell. Berikut ini saya sertakan profil biografi lengkap beliau.
Nama lengkap: Robert Stephansen Smith Baden Powell
Tempat Tanggal Lahir: Paddington, London, Inggris, 22 Februari 1857
Orangtua: Prof. Domine Baden Powell & Miss Henrietta Grace Smyth
Warga Negara: Inggris
Pekerjaan: Tentara Britania, Penulis
Agama: Kristen
Lord Baden-Powell, adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan alias Pramuka.
Setelah bersekolah di 74 altilery, Baden-Powell bertugas di Angkatan Darat Inggris dari tahun 1876 sampai 1910 di India dan Afrika. Tahun 1899, selama Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, Baden-Powell berhasil mempertahankan kota dari Pengepungan Mafeking.
Beberapa buku bertema militer yang ditulis untuk pengintaian dan pelatihan pandu di Afrika tahun itu banyak dibaca oleh anak laki-laki. Berdasarkan buku-buku sebelumnya, Baden Powell menulis Scouting for Boys, yang diterbitkan tahun 1908 oleh Pearson, untuk pembaca remaja.
Selama menulis, Baden Powell menguji gagasannya melalui perjalanan berkemah di Pulau Brownsea dengan Boys' Brigade dan anak tetangganya yang dimulai pada 1 Agustus 1907. Kegiatan inilah yang kemudian dianggap sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan alias Pramuka.
Dibawah usaha gigih Lord Baden Powell, pergerakan Pramuka dunia berkembang pesat. Tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara. Tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan ini akhirnya juga merambah Indonesia. Dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Di tahun yang sama, di Jakarta juga didirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). Kedua organisasi ini adalah cikal bakal kepanduan atau kepramukaan di Indonesia.
Pada tahun 1926 keduanya meleburkan diri menjadi satu, bernama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung.
Kata Pramuka sendiri asalnya diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata "Poromuko" yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Sampai di bagian ini saya rasa sudah jelas semuanya. Ngablak ngatain orang lain kopar kapir kopar kapir padahal dirinya sendiri adalah bagian dari gerakan yang digagas oleh orang yang dianggapnya sebagai kafir.
Kalau sudah begini mau pakai alasan apa lagi? Bubarkan pramuka? Atau tumpas habis bunuh yang namanya kafir dari NKRI??? Begitukah yang kalian inginkan wahai kaum mabok agama? Kekejian mengerikan seperti itukah yang diajarkan Tuhan dan agamamu?
Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan. Penista agama yang sesungguhnya adalah kelakuan si pemeluk agama itu sendiri, bukan orang lain. Karena Tuhan itu kasih dan agama adalah kebaikan. Di luar kasih dan kebaikan, itulah si penista Tuhan dan agama yang sesungguhnya.
Sumber referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Baden-Powell,_Baron_Baden-Powell_ke-1
https://profilbiodatalengkap.com/profil-biografi-lengkap-lord-robert-baden-powell/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia
- Source : seword.com