Komandan Irak Yang Tewas Dalam Serangan AS Pernah Mengatakan “Upaya AS Memulai Perang Di Timur Tengah SangatlahGila!”
Irak dan Iran memiliki kepentingan yang sama terkait keamanan negaranya, Abu Mahdi al-Muhandis mengatakan pada kantor berita RT tahun 2017. Fyi, sang pemimpin milisi Irak menjadi salah satu korban tewas dalam serangan drone AS di Baghdad yang menargetkan Jenderan Iran Qassem Soleimani.
Soleimani, kepala Pasukan Quds Iran, merupakan target utama dalam serangan drone hari Jumat lalu. Kendati demikian, Amerika tidak peduli dengan kerusakan yang disebabkan oleh serangannya.
Di antara 10 korban tewas selain sang jenderal Iran yang diklaim AS sebagai teroris, ada juga sejumlah petinggi keamanan Irak yang secara teknis harusnya merupakan sekutu AS.
Al-Muhandis, wakil komandan Popular Mobilization Forces Irak sekaligus salah satu sosok penting dalam militer Irak, ikut menjadi korban tewas serangan AS.
Namun, di tahun 2017 lalu, Al-Muhandis yang sempat mengikuti sesi wawancara dengan kantor berita RT mengatakan kalau “pemerintahan AS yang baru tengah mencoba memulai perang baru di Timur Tengah dan hal ini sangat gila.”
Dengan mencoba mengguncang stabilitas sejumlah negara di Timur Tengah, AS dapat menjebloskan seluruh wilayah ke dalam kekacauan, lantaran sistem keamanan negara-negara Timur Tengah saling berkaitan, ujar al-Muhandis pada RT.
“Fokus kami adalah menjaga Iran agar tetap aman, sehingga Irak juga ikut aman.”
Dalam kesempatan itu, sang komandan juga menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya sempat bertarung melawan pemerintahan Saddam Hussein, yang kala itu didukung AS, hanya untuk menggagalkan invasi AS terhadap Irak di tahun 2003 yang bertujuan untuk menggulingkan Hussein.
“Kami akan menentang agresi Amerika apapun di wilayah ini.”
Pembunuhan Soleimani dan al-Muhandis tidak hanya memicu unjukrasa anti-Amerika di penjuru negeri, namun juga mendorong parlemen Irak mengeluarkan resolusi pengusiran AS dan pasukan asing lain dari negaranya.
Jika resolusi ini didukung pemerintah Irak, kehadiran pasukan Amerika di Irak akan menjadi ilegal, meskipun masih belum jelas dampak apa yang akan dirasakan AS nantinya.
- Source : www.rt.com