Dulu Sandiaga, Kini Giliran Ridwan Kamil Yang Kena Tegur Ibu Susi
Iya, saya tidak pernah melupakan bagaimana (malunya) Sandiaga Uno kena teguran keras dari Ibu Susi. Waktu itu masih di masa-masa menjelang Pilpres 2019. Sandiaga berdasarkan pertemuannya dengan para nelayan, kemudian menyatakan bahwa nelayan mengeluhkan perizinan yang katanya dipersulit pemerintah. Pernyataan ini mendapat teguran keras dari Ibu Susi, yang waktu itu masih jadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Jadi, jangan asal ngomong dulu. Belajar dan baca dulu Undang-Undang Perikanan, baru komentar. Saya tidak suka sektor riil seperti ini dibawa ke ranah politik. Saya marah dan ini sudah diingatkan. Mestinya politikus itu kalau mau buat komentar harus banyak riset dulu," tegas Susi. Yang akhirnya membuat Sandiaga meralat ucapannya Sumber.
Sebuah teguran yang wajar sebenarnya, terlepas dari ada tidaknya kepentingan politik yang mendasari pernyataan Sandiaga itu.
Let’s move on… Keeee Kang Emil. Kumaha atuh, kang? Kok jadi kena teguran Bu Susi? Apa pasal? Ternyata berhubungan dengan persoalan budi daya lobster. Dilansir detik.com, Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Kang Emil) menawarkan Pantai Selatan untuk lokasi budi daya lobster. Ini menjawab Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang sedang mencari lokasi budi daya lobster dalam negeri.
"Kalau boleh saya mengusulkan, Pantai Selatan Jawa Barat. Bisa Pangandaran, bisa Pelabuhan Ratu, bisa Garut Selatan. Saya kalau itu ada, kami tawarkan kepada Menteri di situ saja," kata Ridwan Kamil hari Senin lalu (23/12). Menurut Ridwan Kamil, Pangandaran lah lokasi yang pas. "Pangandaran, kan lobster itu butuh suhu pas, butuh ekosistem yang nyaman. Nyamannya di pangandaran yang garis pantainya masih luas," katanya Sumber.
Pernyataan dan berita ini lah yang kemudian dikutip Bu Susi lewat akun Twitter pribadinya. “Mestinya Pimpinan daerah belajar mendalami suatu kebijakan public sebelum mengatakannya ke publik. Bertanya ke Masyarakat di daerahnya apa yg terbaik untk mereka & lingkungannya,” tulis Bu Susi link. Cuitan ini mendapat banyak perhatian dari para netizen. Para netizen juga banyak memberikan komentar. Bu Susi juga masih memberikan tambahan komentar di sana sini. Menjelaskan kenapa Bu Susi tidak setuju lobster dibudidayakan dan tentunya anti dengan wacana pembukaan keran ekspor benih lobster. Bu Susi menentang pengambilan benih lobster dari alam untuk dibudidaya. Dia lebih menginginkan agar lobster dibiarkan berkembang biak secara alamiah di alam.
“Budidaya akan menghabiskan plasma nutfah/ bibit lobster di alam. Dan satu saat pembesaran lobster itupun akan berhenti karena bibit telah habis. Ingat Lobster belum bisa berkawin dan mijah di penangkaran. Semua bibit lobster yg diambil sd (sampai dengan) hari ini adalah dari alam,” demikian penjelasan Bu Susi lewat komentarnya di cuitannya di atas. “Krn Lobster dlm ancaman kepunahan, wacana yg tidak mau tahu &perduli. Lobster itu species yg belum bisa kita kawinkan & biakkan di penangkaran. Bibit untuk budidaya pembesaran semua diambil dr alam. Cara Pengambilan bibit ini massal &mudah; akan cepat menghabiskan stok alam,” tambah Bu Susi.
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa pertama, yang ada bukannya budi daya seperti halnya budi daya ikan lele yang hanya memerlukan indukan dan bisa dikembangbiakkan sendiri. Melainkan hanyalah membesarkan benih lobster. Benihnya harus diambil dari alam. Dan ini lah concern terbesar dari Bu Susi. Makes sense ya, lama kelamaan benih lobster akan habis dan otomatis akan menyebabkan kepunahan lobster.
Kedua, Bu Susi kan memang asalnya dari Pangandaran, dan sangat paham dengan kondisi di sana. Mungkin maksudnya Bu Susi menegur Gubernur Ridwan Kamil adalah sebaiknya Kang Emil berbincang dan mendalami keinginan dan kebutuhan para warga Pangandaran sebelum mengusulkan Pangandaran sebagai lokasi budi daya. Memang ada hasil riset dari KKP yang menyebut bahwa lobster sangat butuh perairan yang sangat ideal untuk bertelur. Yang paling ideal atau cocok lokasinya di Indonesia adalah Pangandaran dan Lombok Timur Sumber.
Nah, mungkin Kang Emil sudah membaca tentang hasil riset ini, namun belum berkomunikasi langsung dengan warga Pangandaran. Kemungkinan besar warga Pangandaran punya pandangan yang sama dengan Bu Susi. Yakni ketimbang mengambil benih dan membesarkannya di tempat budidaya, mending dipasrahkan kepada alam saja. Intinya, Bu Susi mengajak Kang Emil untuk bertemu langsung dengan warga Pangandaran. Sebelum Kang Emil mengemukakan usulan apa pun di ranah publik.
Mestinya Pimpinan daerah belajar mendalami suatu kebijakan public sebelum mengatakannya ke publik. Bertanya ke Masyarakat di daerahnya apa yg terbaik untk mereka & lingkungannya.
????????????????Ridwan Kamil Tawarkan Pangandaran Jadi Lokasi Budi Daya Lobster https://t.co/dhzwtN0Vul
- Source : seword.com