Gebrakan Terbaru Risma, Bikin Jakarta Kalah Canggih Dari Surabaya?
Kota Surabaya kian hari kian indah, tertata rapi, bersih dan makin bikin bahagia warganya. Tidak ada ribut-ribut anggaran lem aibon puluhan miliar, tidak ada ribut-ribut korban penipuan eh penggusuran yang merasa tertipu, tidak ada patung bambu yang buang-buang duit, dan tidak ada acara reuni gerombolan kadrun berangka cantik. Semuanya teratur, warganya mau diatur, dan pemimpinnya pun dengan baik mengatur.
Nah, dengan mekarnya bunga Tabebuya menghiasi jalan-jalan di Surabaya, kembali Walikota Surabaya Ibu Risma memberikan gebrakan baru. Gebrakan ini sungguh canggih, sehingga Kota Surabaya pun kembali mendahului DKI Jakarta. Terkait dengan kamera CCTV. Memang Jakarta pun punya kamera CCTV, namun yang di Surabaya lebih canggih punya, karena sudah memakai teknologi face recognition atau pendeteksi wajah.
Kita lihat sejarahnya dulu ya. Ketika Sandiaga masih menjabat sebagai Wagub di DKI Jakarta, pada bulan Mei 2018 , dia pernah mengungkapkan rencana peningkatan pemasangan CCTV di Jakarta yang akan dilengkapi dengan teknologi face recognition.
"Tadi baru saja teman-teman mem-brief saya mengenai keharusan kita meningkatkan CCTV yang ada, dan dilengkapi dengan aplikasi yang bisa memprediksi berdasarkan face recognition," ujarnya. "Bukan hanya di venue Asian Games tetapi juga sekitar venue kita akan perbanyak CCTV. Kebetulan kita juga baru di-update hasil kunjungan kemarin ke Tokyo. Kita bertemu dengan NEC (perusahaan teknologi di Jepang). Kita harapkan ada kerja sama dengan NEC yang dapat ditindaklanjuti oleh Jakarta Smart City," terangnya Sumber.
Waktu itu memang menjelang diselenggarakannya perhelatan akbar Asian Games 2018 di Jakarta, sementara sebelumnya baru saja terjadi kerusuhan napi teroris di Mako Brimob. Memang akhirnya ada 300 lebih kamera CCTV berteknologi face recognition yang dipasang di Gelora Bung Karno. Tapi yang memasang adalah Polri, bukannya Pemprov DKI Jakarta Sumber.
Jadi boleh dibilang, rencana hanya tinggal omongan belaka. Apalagi sekarang ini, kayaknya pembelian lem aibon dan bolpoin lebih penting ya ketimbang CCTV canggih?
Memang Jakarta itu jago kalau urusan ngomong (doang). Beda sama Surabaya. Soal CCTV berteknologi canggih ini sudah di-sounding oleh Ibu Risma sejak bulan September lalu. Jadi memang baru disebut juga, bukannya dari setahun lalu yak. Kota Surabaya akan menjadi kota pertama di Indonesia yang menerapkan kamera berteknologi tinggi itu.
"Insya Allah tahun ini sudah kelar. Kita akan menjadi kota mungkin itu. Aku nggak ngomong nanti dikira sombong. Tapi insya Allah iya (pertama kali)," kata Risma kepada detik.com. "Karena teknologi ini yang terbaru, bukan hanya di Indonesia. Kemarin, aku bicara di Wina (Austria) juga ngomong terbaru," tambah Risma.
Risma juga menjelaskan mekanisme upgrade kamera CCTV tersebut. "Jadi kan gini, yang lama-lama itu kita tambah kita jadikan kualitasnya untuk face recognition. Jadi bisa untuk nangkap wajah. Terus kita tambah 280 titik. Jadi dari Kominfo 150, dari Dishub 130 titik ada 280 kamera. Itu nanti kita konekan di data kependudukan. 280 titik itu banyak. Coba sekarang ini kita punya 1.200 kamera di Surabaya. Jadi kalau tambah 280 itu kan sesuatu,” jelas Risma Sumber.
Yang bikin bangga, selain kecanggihan kameranya, software-nya dibuat sendiri. Wow! "Ini kameranya sudah infrared. Kameranya paling canggih. Jadi, bisa nembus kaca gelap atau di kegelapan. Ini paling bagus,” kata Risma. "Ini kita tidak membeli tapi membuat sendiri software-nya. Jadi luar biasa anak-anak ini ya mereka dibantu dosen-dosennya juga. Dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya),” papar Risma.
Bahkan Ibu Risma mengungkap adanya pemasangan CCTV bergerak, namun tidak mau menjelaskan dengan rinci karena menyangkut keamanan dan software tersendiri Sumber.
Sementara Selasa lalu (19/11), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya M Fikser mengatakan bahwa pemasangan kamera CCTV tersebut akan rampung di bulan Desember.
"Server dan aplikasinya sudah siap, dan yang lagi dikerjakan di lapangan adalah pemasangan kamera," kata Fikser. "Jadi ada lima cluster besar yang kita siapkan kameranya. Mulai dipasang di persimpangan jalan sampai beberapa gang juga dipasang," ungkap Fikser.
Aplikasi kamera akan memberikan notifikasi jika melihat orang yang dicurigai, dan terkoneksi langsung ke data kependudukan. Pemkot Surabaya juga menyiapkan aturan-aturan dan perwali untuk melindungi hak-hak masyarakat dan membatasi ruang gerak agar nantinya tidak tersebar.
Nantinya, CCTV face recognition akan terkoneksi langsung di command center 112 dan command center kepolisian. "Makanya, kita juga sempat melakukan pakta integritas dengan kejaksaan dan kepolisian. Jadi untuk semua admin di pemerintah kota yang menggunakan dan mengelola aplikasi, database, server, itu agar tidak bisa menyebar data tersebut," tambah Fikser Sumber.
Kelihatan koordinasi yang baik antara pimpinan dan anak buah ya. Pimpinannya yang pertama sounding, lalu selanjutnya cukup anak buahnya yang menjelaskan. Maju Kotanya (Surabaya), Bahagia Warganya.
- Source : seword.com