Pelajari Sinyal Radio Antariksa, Ahli Astronomi Temukan 8 Sumber Sinyal. Salah Satunya Dari Galaksi Terdekat!
Ahli astronomi tengah mempelajari Fast Radio Bursts (FRBs), yang merupakan fenomena terlangka dan penuh teka-teki di luar angkasa, dan sejauh ini berhasil mendeteksi delapan sinyal baru.
Meskipun sinyal ini berasal dari luar planet Bumi, para ilmuwan dihimbau untuk tidak langsung mengaitkannya dengan alien.
Saat ini kami masih belum tahu sinyal apakah ini. Beberapa dari kami menduga, sinyal ini bisa jadi berasal dari bintang neutron yang telah mati atau magnetar muda.
Delapan sinyal yang sebelumnya telah berhasil dideteksi oleh teleskop radio Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME) kini bertambah menjadi 10 sinyal.
Fyi, sinyal “misterius” ini telah menarik perhatian umat manusia selama lebih dari satu dekade. Hingga kini, para ilmuwan berlomba-lomba mencari tahu sinyal apakah itu dan berasal dari manakah sinyal tersebut.
Kebanyakan sinyal FRB hanya terdeteksi sekali dan kemudian hilang, namun ada beberapa sinyal yang terdeteksi terus berulang, memberikan wawasan baru bagi kami dikarenakan fenomena ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
Sinyal semburannya singkat tapi sangat kuat. Sekali semburan biasanya melepaskan energi 500 juta matahari. Besarnya energi yang dilepaskan lah yang menarik perhatian astrofisika di seluruh dunia.
Pada bulan Januari, salah satu sinyal FRB 121102 diketahui mengeluarkan sinyal berulang kali meski hanya sedetik, sementara sinyal lainnya FRB 180814 baru ditemukan beberapa minggu kemudian. Hanya dalam jangka waktu beberapa bulan, manusia berhasil menambah jumlah temuan hingga 5 kali lipat.
Saat ini, para ilmuwan tengah mencoba menentukan lokasi kedelapan sinyal temuan. Sejauh ini, para ilmuwan menyadari bahwa tidak semua FRB berasal dari lingkungan bergravitasi ekstrim.
Lebih lanjut, sinyal yang berulang dan berpendar lebih lama mengindikasikan ada dua mekanisme mendasar yang menciptakannya. Kendati demikian, untuk sinyal yang berulang kekuatan semburannya akan menjadi semakin lemah.
“Jelas ada perbedaan antara sumber-sumber sinyalnya, beberapa lebih produktif dibanding yang lainnya,” ahli fisika Ziggy Pleunis dari McGill University mengatakan.
- Source : www.rt.com