Gencar Perangi Narkoba, Presiden Duterte Katakan Siap Mati Hadapi Bandar & Pecandu Narkoba
Duterte meminta seluruh rakyat turut mendukung kampanye anti-narkoba yang digagasnya. Ia juga mengingatkan bahwa ada jutaan pecandu narkoba yang tinggal di Filipina. Oleh karena itu, jika tidak segera bertindak, narkoba tidak hanya akan menghancurkan hidup pemakainya, tapi juga menghancurkan hidup seluruh keluarganya.
Presiden Filipina Rodrigu Duterte yang dikenal akan pernyataan kontroversialnya baru-baru ini mengungkapkan keinginannya menggelar aksi kampanye anti-narkoba. Bahkan, ia mengatakan kalau dirinya siap mati sebagai konsekuensi dari tindakannya, harian Manila Bulletin melaporkan.
Dalam pidatonya dalam acara pembukaan Palarong Pambansa 2019, sebuah acara olahraga tahunan yang digelar di Davao City, Duterte mengatakan dirinya akan membunuh siapa saja yang mencoba menghancurkan negara Filipina atau mengancam generasi muda negaranya. Tak tanggung-tanggung, sang presiden mengaku siap mati, seandainya langkah tersebut harus dibayar dengan nyawa.
“Seandainya mereka (bandar & pecandu narkoba) ingin menggantung atau menembaki saya, saya akan mati dengan bahagia lantaran telah mengorbankan nyawa untuk kehidupan generasi muda Filipina yang lebih baik lagi di masa depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Duterte menekankan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk terus memerangi narkoba, tindak kriminal dan korupsi yang merajalela di negaranya.
Selain itu, sang presiden juga meminta publik untuk mendukung usaha kerasnya sambil memperingatkan bahwa saat ini ada tujuh juta rakyat Filipina yang kecanduan shabu.
“Saya butuh dukungan Anda, jika kita ingin masa depan generasi muda Filipina aman dan lebih baik baik lagi,” kata sang presiden.
Sebelumnya, Duterte sudah lebih dulu mengancam akan mengebiri petugas kepolisian yang ketahuan terlibat dalam jual-beli narkoba.
Sebagai informasi, Duterte memulai kampanye anti-narkoba skala besarnya pada bulan Juni 2016 untuk merealisasikan janji kampanye kepresidenannya. Kala itu, Duterte berjanji akan menghentikan segala tindak kejahatan di negaranya yang berhubungan dengan narkoba.
Sayangnya, gagasan Duterte mengebiri petugas kepolisian yang terlibat narkoba ditentang sejumlah kelompok HAM. Menurut Human Rights Watch, aksi perang terhadap narkoba yang gencar digalakkan Duterte telah menewaskan ribuan tersangka narkoba.
- Source : sputniknews.com