Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Ilmuwan NASA
Sekelompok ilmuwan baru-baru ini menemukan planet yang kemungkinan bisa ditinggali layaknya Bumi. Ukuran planet ini dilaporkan dua kali lebih besar dari Bumi dan berada 226 tahun cahaya dari planet yang kita tinggali saat ini. Kabar baiknya, ilmuwan mengatakan planet ini memiliki air di permukaannya.
Planet baru yang diberi nama K2-288Bb ditemukan menggunakan observatorium luar angkasa Kepler milik NASA. Observatorium ini sempat kehabisan bahan bakar pada bulan Oktober 2018 lalu, tepat sembilan tahun pasca pertama kalinya diluncurkan ke luar angkasa untuk mencari planet baru yang menyerupai Bumi.
K2-288Bb berada di zona layak huni, yang berarti kemungkinan planet ini memiliki air layaknya Bumi. Meski ukurannya dua kali lebih besar dari Bumi, jika dibandingkan dengan Neptunus, planet baru ini hanya berukuran setengahnya. Selain itu, menurut NASA planet ini kaya akan gas dan memiliki permukaan berbatu.
Adina Feinstein (@afeinstein20) announces K2-228Bb: A small temperate planet discovered by citizen scientists. #K2Mission #AAS233 pic.twitter.com/h3TyUfi3uN
— Geert Barentsen (@GeertHub) January 7, 2019
Unusually, the planet is roughly 1.9 times the size of Earth – much larger than most other exoplanets that orbit close to their stars, which are normally not more than 1.5 times the size of Earth.
Ukuran planet ini yang 1,9 kali lebih besar dari ukuran Bumi membuatnya “berbeda”. Pasalnya, kebanyakan planet yang mengorbit dekat dengan bintangnya memiliki ukuran maksimal 1,5 kali lebih besar dari Bumi.
“Ini merupakan penemuan yang sangat mengesankan, bukan hanya karena orbitnya berukuran sedang tapi juga karena ukuran planet yang tidak biasa,” ujar Adina Feinstein, lulusan University of Chicago sekaligus penulis makalah penemuan planet yang diterbitkan oleh Astronomical Journal.
Dalam menemukan planet-planet potensial lainnya, semua data yang berhasil didapat Kepler akan diolah melalui algoritme. Namun, selama proses pengolahan data berlangsung akan ada banyak benda langit yang tak sengaja tertangkap Kepler atau biasa disebut dengan ‘transit’.
Sebagai informasi, transit terjadi ketika satu benda langit lewat di depan benda langit lainnya yang berukuran lebih besar dan membantu ilmuwan menunjukkan tanda adanya dunia lain dengan tepat.
Sementara itu, planet-planet potensial dapat ditemukan dengan mempelajari kemiringan dalam cahaya ketika planet bergerak di depan bintangnya.
Sebelum pada akhirnya menemukan K2-288Bb, para ilmuwan harus menyaring banyak kumpulan data yang disajikan Kepler. Oleh karena itu, diperlukan banyak tenaga kerja agar planet-planet potensial lainnya seperti K2-288Bb dapat kembali ditemukan.
Selama digunakan NASA, Kepler berhasil menemukan lebih dari 2.600 planet dengan 50 di antaranya diyakini memiliki ukuran dan suhu yang sama dengan Bumi. Sayangnya, saat ini tugas Kepler telah digantikan oleh teleskop baru milik NASA yang bernama Transiting Exoplanet Survey Satellit atau TESS.
- Source : www.rt.com