www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Afrika Akan Menjadi Zona Bebas Tarif Dagang Terbesar Di Dunia

Penulis : RT | Editor : Indie | Kamis, 27 Desember 2018 13:38

Bulan ini, parlemen Afrika Selatan dan Togo mengesehkan kesepakatan pendirian African Continental Free Trade Area atau yang kerap disebut AfCFTA. Hingga kini, total negara yang mau bergabung dalam kesepakatan ini mencapai 49 negara.

Jika telah diberlakukan, kesepakatan ini akan membuat Afrika menjadi benua bebas tarif dagang yang menjamin pergerakan bebas barang milik 1,2 miliar orang yang tersebar di 55 negara dengan domestik bruto gabungan sekitar USD 3 triliun.

Menurut Menteri Industri dan Perdagangan Afrika Selatan Rob Davies, kesepakatan ini sengaja dibuat untuk menciptakan area bebas dagang terbesar di dunia.

Kesepakatan diharapkan dapat mengurangi tarif ekspor yang saat ini berada di angka 6,1 persen dan mendorong perdagangan antar negara Afrika lebih dari 52 persen setelah biaya bea masuk dihapuskan.

Dilansir dari kantor berita RT, kesepakatan ini sendiri lebih difokuskan pada urusan ekspor perdagangan jarak jauh dan bertekad untuk meningkatkan peluang usaha kecil dan menengah.

Sementara menurut pandangan ahli ekonomi, akses bebas tarif semacam ini akan mendorong produsen dan penyedia layanan untuk menurunkan biaya produksi dan dalam waktu bersamaan meningkatkan jumlah produksi.

“Kami ingin meningkatkan usaha industri di Afrika dengan adanya sistem perdagangan antar negara Afrika,” Mukhisa Kituyi, sekretaris jenderal Konferensi PBB mengenai Pengembangan dan Perdagangan mengatakan pada Africa Renewal.

Sebagai informasi, diperlukan sedikitnya ratifikasi dari 22 negara untuk bisa menciptakan area bebas dagang. Hingga kini, kesepakatan ini telah mendapat ratifikasi dari 15 negara dan masih menunggu tujuh ratifikasi lainnya.


Berita Lainnya :

Ikut menanggapi kesepakatan AfCFTA, komisaris urusan dagang dan industri Serikat Afrika (AU) Albert Muchanga pada minggu ini mengatakan dirinya optimis sisa ratifikasi akan didapat sebelum KTT AU selanjutnya digelar pada bulan Februari 2019.

Proposal AfCFTA sendiri sebenarnya telah disetujui pada tahun 2012 dan para anggotanya telah mulai bekerja menyusun konsep kesepakatannya dari tahun 2015.

Pada bulan Maret, para pemimpin dari 44 negara Afrika mengesahkan kesepakatan ini di Rwanda, dan sejak saat itu banyak negara lainnya berbondong-bondong bergabung dalam kesepakatan ini.

Nantinya, para anggota AfCFTA dilaporkan akan menggunakan satu mata uang yang sama dalam berdagang.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar