Tinggalkan Dolar, India & UAE Sepakat Gunakan Mata Uang Nasional Dalam Berdagang
India dan UAE telah menandatangani kesepakatan tukar mata uang untuk mendorong sektor bisnis dan investasi kedua negara, sehingga ke depannya baik India maupun UAE dapat berbisnis tanpa melibatkan mata uang ketiga seperti dolar AS.
Menurut kedutaan besar India yang ada di Abu Dhabi, kesepakatan tukar mata uang ini senilai dua miliar dirham UAE atau setara dengan 35 miliar rupe India.
“Kesepakatan tukar mata uang bilateral antara India dan UAE diharapkan dapat mengurangi ketergantungan kedua negara terhadap dolar AS,” ungkap pihak kedubes.
Institutional mechanisms guiding the multifaceted cooperation
— Raveesh Kumar (@MEAIndia) December 4, 2018
Two documents signed during the visit of EAM @SushmaSwaraj to #UAE : Agreement on Currency Swap and MoU for Development Cooperation in Africa. Details available at: https://t.co/1PIQwoRqRi pic.twitter.com/Ldq6D19vsc
“Disamping itu, diharapkan langkah ini dapat mendorong nilai mata uang nasional kedua negara serta mengurangi dampak volatilitas dalam nilai tukar yang timbul dari ketergantungan pada mata uang ketiga. Kami juga berharap langkah ini dapat mengurangi biaya transmisi yang timbul dari risiko nilai tukar,” pihak kedubes menambahkan.
Kedua belah pihak juga mendiskusikan soal kerja sama di sektor energi, keamanan, perdagangan, investasi, ruang, pertahanan dan banyak sektor lainnya.
Dengan nilai kerja sama perdagangan bilateral melebihi USD 50 miliar, India saat ini menjadi mitra dagang terbesar UAE begitu juga sebaliknya. Sebelumnya, investasi India terhadap UAE pada tahun 2017 hanya mencapai USD 6,6 miliar, sementara investasi UAE terhadap India hanya berada di angka USD 5,8 miliar.
Untuk diketahui, bagi India sendiri UAE merupakan eksportir minyak keenam terbesar, dengan nilai perdagangan non minyak di antara keduanya mencapai USD 34 miliar.
Sementara itu pada awal tahun ini, Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc) dan konsorsium India yang dipimpin oleh Oil and Natural Gas Corporation (ONGC) telah lebih dulu menandatangani perjanjian konsensi lepas pantai sebesar 10 persen yang memberikan kesempatan pada perusahaan-perusahaan di India untuk ikut mengembangkan ladang minyak lepas pantai di Abu Dhabi. Ladang minyak lepas pantai ini sendiri mampu memproduksi 1,4 juta barel minyak per harinya.
Sebaliknya, Adnoc juga ikut menaruh investasi sebesar USD 44 miliar pada kompleks petrokimia Ratnagiri milik India. Investasi ini memungkinkan Abu Dhabi menyimpan minyak mentahnya di tempat penyimpanan minyak bawah tanah milik Indian Strategic petroleurm Reserves Ltd (ISPRL) yang berada di Padur, Karnataka.
- Source : www.rt.com