Insinyur Suriah Buat Senapan Elektronik Untuk Menjaga Wilayah Desa Dari Serangan ISIS
Insinyur jenius ini sengaja ingin menciptakan senjata mematikan ini setelah militan ISIS membunuh, melukai dan menculik puluhan orang di desanya pada musim panas ini.
Hamzah Salam, seorang insinyur asal desa Shreihi yang ada di Suwayda, sebelah selatan Suriah berhasil menciptakan senjata mematikan otomatis dengan menggunakan senapan mesin PK buatan Rusia. Senapan ini juga disebut sebagai ‘senapan elektronik’.
“Sistem senjata ini secara otomatis dapat memantau situasi yang ada di sekitarnya, dan jika diperlukan dapat langsung menembakkan peluru. Senapan elektronik buatan saya ini dapat digunakan dengan mudah. Senapan ini dapat dikendalikan dari jarak jauh atau ditempatkan dalam mode operasi otonom,” Salam menjelaskan pada koresponden kantor berita Sputnik Arab.
Menurut sang insinyur, sanggahan tempat senjata diletakkan dapat dipasangkan dengan senjata apapun yang berukuran kecil, mulai dari senapan mesin hingga senapan jarak jauh.
Senjata buatan Salam ini juga dilengkapi dengan kamera yang akan mengirimkan sinyal ke komputer. Di komputer inilah semua data yang diterima akan dianalisis.
Menurut Salam, kamera ini bertugas untuk melacak gerakan. Jadi, jika ada gerakan-gerakan aneh yang tertangkap kamera, senapannya bisa langsung melepaskan tembakan.
Sistem senjata ini juga dilengkapi dengan perangkat night vision agar wilayah desa dapat dijaga sepanjang waktu. Sementara tempat sanggahan senjatanya dapat berputar 360 derajat agar cakupan tembak maksimum.
Salam sendiri sudah sejak kecil tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengan elektronik. Mulanya, dia suka mengutak-atik lampu dan pemanas air sebelum pada akhirnya mencoba mengutak-atik radio.
Salam bahkan mampu menciptakan mikrofon tanpa kabel.
Di bangku kuliah dulu, Salam fokus mempelajari sensor teknologi. Sementara saat ini, dirinya sedang sibuk melanjutkan penelitian mengenai kunci elektronik dan sistem pengenalan komputer.
Menurut pengakuan Salam, serangkaian tragedi yang terjadi di sekitarnya membuatnya ingin menciptakan senapan mesin otomatis ini.
Untuk diketahui, pada bulan Juli, teroris ISIS melancarkan serangan di kota Sweida dan area di sekitarnya. Kala itu, para teroris melakukan aksi bom bunuh diri dan membunuh para penduduk desa tanpa pandang bulu.
Aksi teroris itu menyebabkan sedikitnya 258 orang meninggal, kebanyakan di antaranya adalah penduduk desa. Sementara 200 orang lainnya terluka.
Di desa Salam sendiri, terdapat puluhan korban meninggal akibat serangan teroris ISIS.
Karena serangan-serangan inilah, militer Suriah lantas meningkatkan serangannya terhadap para teroris.
Pada minggu lalu, seorang koresponden kantor berita Sputnik melaporkan para teroris telah meninggalkan wilayah kekuasaannya yang berada di area pegunungan.
Dalam kesempatan itu, mereka juga meninggalkan senjatanya begitu saja lantaran ingin menyelamatkan diri dengan cara menyamar di antara kerumunan penduduk sipil.
- Source : sputniknews.com