Meteorit Tertua Ditemukan Di Afrika, Ilmuwan Katakan Bisa Mengungkap Rahasia Sistem Tata Surya
Meteorit tertua yang pernah ditemukan dapat membantu menjawab pertanyaan krusial para ilmuwan: bagaimana sistem tata surya kita terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu. Diketahui bahwa batu luar angkasa ini sendiri ditemukan di Mauritania, sebuah negara di Barat Laut Afrika.
Ditemukan di sebuah bukit pasir di Mauritania, batu luar angkasa berwarna terang yang nampak memiliki kristal kehijauan di dalamnya ini memiliki ukuran sebesar bola baseball.
Dijuluki dengan nama ‘Northwest Africa (NWA) 11119’ batu ini dipercaya telah berusia 4.565 miliar tahun. Sementara para ilmuwan yakin bahwa sistem tata surya kita terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu, ketika gas dan awan debu bertabrakan karena gravitasi yang disebabkan oleh ledakan bintang terdekat.
Para ilmuwa percaya tabrakan antara gas dan awan debu ini menciptakan sebuah area berbentuk cakram dengan matahari yang kita ketahui saat ini berada di tengah-tengahnya.
Salah satu ilmuwan yang meneliti batu ini, Daniel Dunlap dari Pusat Studi Meteorit Arizona State University, mengatakan bahwa diharapkan meteorit ini dapat menyingkap tabir bagaimana sistem tata surya kita terbentuk pada awalnya.
“Meteorit yang sedang kita pelajari saat ini tak seperti meteorit lain pada umumnya,” ujarnya. “Meteorit seperti ini dulunya bekas bentukan planet yang mampu menunjukkan jejak penting terkait evolusi tata surya kita.”
Sementara itu, penelitian mengenai metorit tertua ini telah diterbitkan hari Kamis lalu dalam jurnal Nature Communications. Dalam jurnal ini, diketahui bahwa batuan kerak silika ini terbentuk melalui proses yang sama seperti yang tercantum dalam teori planetesimal. Selain itu, juga diketahui bahwa batu luar angkasa ini lebih dulu terbentuk sekitar 10 juta tahun sebelum kehadiran planet terestrial.
Dengan ditemukannya batu meteorit ini diharapkan dapat membantu para ilmuwan dalam memahami lebih jauh tentang kerumitan proses pembentukan planet.
- Source : www.rt.com