Sekarang Wanita Yang Sulit Memiliki Anak Bisa Hamil Menggunakan Teknologi Ovarium Buatan!
Kanker dan kemoterapi membuat banyak orang menjadi kesulitan memiliki momongan. Namun, jangan khawatir, penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan Denmark memberikan harapan baru bagi para wanita yang selama ini kesulitan hamil!
Harapan tersebut berupa penanaman indung telur buatan yang memungkinkan para wanita tersebut mengandung buah hati mereka sendiri.
Susanne Pors, salah seorang penulis studi bergelar doctor di Laboratory of Reproductive Biology di University Hospital of Copenhagen Rigshospitalet, bersama timnya menampilkan hasil penemuannya pada hari Senin lalu.
Kala itu, sedang berlangsung acara pertemuan tahunan ke 34 komunitas European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona, Spanyol.
Dalam studi tersebut, para ilmuwan mengangkat folikel ovarium, yakni kantung kecil berisi cairan yang ditemukan dalam ovarium, dan jaringan ovarium lainnya dari wanita yang berencana menjalani kemoterapi.
Menggunakan proses kimia, sel-sel kanker yang terdapat di jaringan ovarium akan disingkirkan, menyisakan struktur jaringan ovarium bersih yang terdiri dari protein dan kolagen.
Selanjutnya, para peneliti akan menumbuhkan kembali folikel ovarium di rangka jaringan ovariumnya.
Menurut Pors, meskipun sel kanker mampu menembus jaringan sel ovarium, tetapi mereka tak bisa menembus folikelnya.
“Folikel ovarium akan terus terbentuk mengikuti perkembangan hidup janin dan dikelilingi oleh membran basal, membuat sel kanker tak bisa menembusnya,” ujar Pors.
Nah, saat tim mencoba menanamkan ovarium buatan ke dalam tubuh tikus percobaan, mereka menemukan sebuah fakta menarik!
Mereka mengatakan sekitar 25 persen folikel yang ditransplantasikan ternyata mampu bertahan setidaknya selama tiga minggu.
Peredaran darah yang mulai tumbuh di sekitar ovarium tikus betina, menunjukkan bahwa folikel buatan telah berhasil ditanam dan sel ovarium baru akan tumbuh.
“Ovarium buatan akan terdiri dari sebuah struktur jaringan (bisa berasal dari jaringan sang ibu sendiri atau dari jaringan sumbangan) yang digabungkan dengan folikel yang dimilikinya sendiri,” Pors mengatakan pada kantor berita CNN.
“Ini pertama kalinya folikel manusia yang jarang tersentuh mampu bertahan hidup dalam stuktur jaringan manusia yang sebelumnya telah melalui proses biomedis.”
Kendati demikian, meski teknik semacam ini terdengar menjanjikan, teknik ini masih perlu diujicobakan pada manusia. Para peneliti mengatakan, uji coba ini akan dilakukan dalam waktu lima sampai 10 tahun ke depan.
Sebagai informasi, ovarium buatan ini ternyata tak Cuma bermanfaat bagi wanita penderita kanker tapi juga bisa membantu para wanita yang menderita sclerosis dan thalassemia!
Seperti yang diketahui, pengobatan penyakit sklerosis dan thalassemia bisa berdampak pada kesuburan wanita.
Sayangnya, ovarium buatan ini masih memiliki kelemahan lain. Meskipun jaringan ovarium milik wanita penderita kankar bisa disingkirkan dan dibekukan sebelum melakukan kemoterapi, faktanya sel kanker masih bisa mengkontaminasi jaringan ovarium yang telah dibekukan.
“Ada sejumlah kanker tertentu yang tak bisa menggunakan prosedur ini. Alasannya, sel kanker masih tetap bisa mengkontaminasi jaringan ovarium yang telah dibekukan,” Nick Macklon, direktur medis di London Women’s Clinic mengatakan pada kantor berita Guardian.
“Perkembangan teknik ini sangat memuaskan. Memang untuk sekarang, teknik ini masih pada tahap awal, namun saya akui konsep kerjanya begitu menarik,” tambahnya.
Stuart Lavery, seorang konsultan ginekologi di Hammersmith Hospital, London turut mengatakan, “Kelebihan teknik ini bisa membuat wanita mengandung buah hatinya sendiri tanpa perlu melakukan prosedur in-vitro fertilization”.
- Source : sputniknews.com