Pendiri Google meluncurkan sebuah taksi terbang yang dapat dikendalikan sendiri
Sebuah mobil terbang baru telah diresmikan oleh perusahaan Kitty Hawk yang dimiliki pendiri Google . Sang pembuat berharap taksi terbang ini akan mengantarkan era baru ‘taksi udara’ yang dapat diterbangkan penumpangnya sendiri di mana cara kerja nya sama seperti Uber.
Kendaraan ini bernama ‘Cora’, yakni sebuah taksi udara elektrik yang dirancang dan dibangun oleh Kitty Hawk, sebuah perusahaan yang berbasis di California. Setelah terus dikembangkan selama delapan tahun, perusahaan tersebut merilis sebuah video dan sebuah pernyataan, menyatakan peluncuran kendaraan tersebut yang digelar pada minggu ini.
Menurut pernyataan tersebut, Cora “membumbung layaknya helicopter dan terbang layaknya sebuah pesawat,” yang berarti kendaraan ini tak memerlukan landasan pacu dan bahkan dapat lepas landas dari atap.
Kendaraan ini menggunakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat diterbangkan sendiri oleh sang penumpang, jadi tak memerlukan adanya pilot.
Kitty Hawk saat ini sedang mengerjakan sebuah aplikasi yang dapat memudahkan konsumen memesan taksi terbang ini layaknya uber. CEO Kitty Hawk Sebastian Thrun, sebelumnya juga memimpin pengembangan teknologi mobil Google X.
Menurut Kitty Hawk, Cora memiliki rangkaian jelajah terbang hingga 100 kilometer dalam sekali perjalanan, dapat menempuh jarak dengan kecepatan hingga 180 km/jam dan memiliki ketinggian operasional antara 150 sampai 910 meter.
Namun berbagai perusahaan lain saat ini bersaing untuk terus mengembangkan teknologi mobil terbang yang dapat dikendarai sendiri. Perusahaan raksasa Uber saat ini juga sedang berusaha membuat taksi udara versi perusahaannya sendiri, dan berharap dapat meluncrukan taksi terbang Uber Air dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan.
Bagaimanapun, Cora tidak dijadwalkan untuk dapat mengangkut penumpang melalui udara dalam waktu dekat. “Kami tidak menetapkan jadwal batas waktu kapan kira-kira Cora dapat digunakan untuk penerbangan public,” ujar Kity Hawk.
Di bulan Oktober tahun 2017 sendiri, kendaraan tersebut telah dikembangkan di Selandia Baru dan perusahaan pembuatnya saat ini sedang mencari perizinan peraturan yang diperlukan untuk dapat mengembangkannya lebih jauh.
- Source : www.rt.com