www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Dunia membutuhkan sebuah museum vagina dan wanita ini mendukung gagasan tersebut!

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Selasa, 09 Januari 2018 13:59

Islandia membanggakan museum penis pertama di dunia miliknya, dan sekarang kota pinggir laut di Inggris, Brighton, akan segera memiliki sebuah museum yang didedikasikan untuk sebuah bagian tubuh yang secara budaya paling ikonik: vagina.

Florence Schechter, yang mendeklarasikan dirinya sebagai ‘penghubung sains’ dan comedian, mendorong untuk dibukanya sebuah museum yang didedikasikan untuk vagina, dan dukungan untuk dibukanya museum tersebut dengan cepat menyebar luas.

Pada mulanya gurauan tersebut pertama kali dilontarkan agar dibuat sebuah museum bertemakan budaya dan pendidikan dengan mengangkat isu yang kontroversial, dimana pembawa acara tengah malam di AS, Conan O’Briens, menjabarkan museum tersebut sebagai sebuah tempat dimana para pengunjung akan “memasukinya melalui toko hadiah.”

Lainnya menekankan bahwa pintu depan museum harus memiliki pegangan yang besar dan mudah dilihat bagi para pengunjung laki-laki yang selalu enggan atau tak dapat “mencari letak bel di pintu masuk nya”.

Namun gurauan tersebut hanyalah bagian dari sebuah gerakan baru agar masyarakat dapat dengan mudah memahami sebuah ogan dalam tubuh manusia yang akibat adanya ketidaktahuan dan ketakutan dalam budaya, telah berdampak pada setidaknya munculnya kebencian terhadap wanita dan sekaligus pemusnahan gender sebagai dampak terburuknya.

Banyaknya lelucon terkait organ wanita tersebut untungnya malah menguatkan usaha Schechter untuk memenuhi impiannya. Banyak dari semua lelucon itu “memang lucu sampai pada akhirnya kamu menyadari suatu titik dimana vagina dianggap sebagai suatu benda yang buruk, yang mana sangat menyedihkan,” ungkapnya.

“Dunia ini benar-benar membutuhkan adanya sebuah museum vagina,” ujarnya, seperti yang dikutip oleh Jerusalem Post.

Di samping itu musemum tersebut akan menampilkan tampilan dengan berbagai skema anatomi yang berguna untuk menjelaskan apa itu vagina dan bagaimana cara kerjanya, aka nada alat-alat pengajaran yang modern dan interaktif mengenai kelahiran anak dan kontrasepsi.

Terlebih agi, Museum Vagina ini akan menjelaskan secara langsung tentang banyaknya kepercayaan yang sangat salah, yang berhubungan dengan vagina, termasuk pemotongan alat kelamin wanita (FGM), sebuah adat istiadat barbar yang sayangnya masih ada di beberapa komunitas Muslim yang telah melukai atau membunuh setidaknya 200 juta wanita, menurut data PBB.

“Saya ingin museum itu menjadi bagian dalam upaya memerangi kepercayaan salah semacam itu,” Schechter menyatakan.

Dia menambahkan berbagai topic seperti penjajakan sek, serangan seksual, hak kaum homoseksual dan berbagai kampanye online yang memalukan, semua perilaku manusia yang banyak orang pikir tak lagi dilakukan di abad ke 21 ini, akan disuguhkan.

“Saya ingin masyarakat untuk mengunjungi museum ini, melihat semua isu ini dan mengatakan, ‘Saya harus melakukan sesuatu, Saya harus merubah hal ini,” dia menambahkan.

Namun humor terkait vagina tak akan ditangguhkan sepenuhnya, humor tersebut akan digunakan ditempat yang sesuai, seperti café di museum yang akan menawarkan cupcakes dengan bentuk menyerupai vulva dan berbagai kue kering dengan krim merah muda menyerupai vagina.

Tentu saja akan ada karya seni, termasuk sebuah patung dari 400 vulva wanita dan juga sebuah karya seni di tahun 2008 yang berjudul ‘The Great Wall of Vagina’.

Tampilan karya seni yang berkenaan dengan vagina akan mendukung perdebatan mengenai standar kecantikan saat ini yang didominasi oleh iklan, media, dan hal porno.

Museum Vagina tersebut, meskipun saat ini masih pada tahap perencanaan, namun telah memiliki daya tarik yang cukup besar, ditambah dengan adanya situs dimana masyarakat dapat membeli barang dengan logo museum yang nanti dananya akan disumbangkan. Museum tersebut direncanakan akan didirikan di tahun 2020.


Berita Lainnya :

Seperti halnya semua gagasan yang sudah waktunya untuk diwujudkan, Museum Vagina dimulai dari ide kecil saya dan saat ini telah menjadi bagian “seluruh hidup saya”, ujar Schechter sambil bersenda gura mengatakan: “I am now the vagina lady.”


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar