Cupid: Studi mengatakan cinta pada pandangan pertama hanyalah nafsu

Cinta pada pandangan pertama hanyalah sebuah sensasi, menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh beberapa peneliti di University of Groningen di Belanda.

Kita semua telah melihat cuplikan dalam film ketika dua orang asing yang melihat satu sama lain dan tiba-tiba muncul perasaan dimana mereka merasa ditakdirkan untuk bersama. Sebuah perasaan yang banyak orang mencap nya sebagai “cinta”.

Namun, perasaan special layaknya ada kupu-kupu dalam perutmu itu nyatanya bukan cinta, ujar Florian Zsok, namun merupakan percikan instan yang lebih ke arah nafsu dibanding perasaan lainnya dan dia juga menemukan bahwa perasaan tersebut ternyata sangat jarang berbalas.

Studi tersebut, yang diterbitkan dalam Jurnal Asosiasi Internasional Untuk Penelitian Suatu Hubungan, mengungkapkan tiga tingkatan pengumpulan data, sebuah survey online, sebuah studi laboratorium dan dua acara kencan yang masing-masing berlangsung selama 20 dan 90 menit.

Para audiensnya merupakan pelajar dari Belanda dan Jerman sejumlah 396 orang, dimana sebanyak 60 persen nya merupakan wanita heteroseksual.

Dalam survey online, para audiens diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai hubungan romantis mereka saat ini, dan kemudian diminta untuk melihat beberapa gambar dari calon pasangannya dan menilai rasa ketertarikannya pada mereka. Dalam tahap ini, orang-orang ditanya menggunakan “teori cinta segitiga”, sebuah teori yang dikembangkan oleh ahli psikologi Robert Sternberg untuk menjelaskan dengan tepat tentang rasa kedekatan, gairah dan komitmen. Percobaan tersebut kemudian diulang kembali dalam sebuah laboratorium yang dilakukan oleh audiens lainnya yang hanya melihat gambar dari calon pasangannya.

Dua percobaan terakhir melibatkan latihan kencan kilat yang membuat para calon pasangan ini bertemu selama 20 menit dalam satu kencan dan 90 menit di skenario kencan lainnya. Sama halnya dengan studi online dan laboratorium, para audiens, usai pertemuan tersebut diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai ketertarikan mereka pada teman kencannya, pengalaman seperti cinta pada pandangan pertama dan perasaan cinta lainnya.

Secara keseluruhan hanya 34 peserta (kebanyakan laki-laki) yang menyatakan 49 pengalaman cinta pada pandangan pertama, baik terhadap calon pasangan mereka atau orang yang telah mereka temui pada saat pengalaman kencan kilat. (Ya, orang-orang merasakan pengalaman cinta pada pandangan pertman lebih dari sekali.)

“Berbagai pengalaman cinta pada pandangan pertama tidak ditandai oleh seberapa tinggi gairah atau keintiman, tidak juga dengan komitmen,” para peneliti menyimpulkan dalam studi mereka. “Ketertarikan fisik dilaporkan merupakan perkiraan yang paling mungkin dari munculnya cinta pada pandangan pertama.”

Siprus Akhirnya Menghukum Suami yang Membantu Istri Mati Atas Nama Cinta

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Maksimalkan Penanganan Pengungsi Rohingya

KPK Terima 4.623 Aduan Masyarakat, Terbanyak dari DKI

“Karena itu kami mengatakan bahwa cinta pada pandangan pertama bukan merupakan cinta, melainkan ketertarikan awal yang kuat yang beberapa orang mencapnya sebagai cinta pada pandangan pertama, baik pada saat pertama kali melihat atau secara retrospektif.”