Orang-orang menjadi buta dan sekarat karena penundaan pelayanan rumah sakit di Inggris
Para pasien yang menunggu untu melakukan perawatan jantung telah meninggal dan mereka yang menunggu untuk perawatan mata menjadi buta karena penundaan serius dalam memberikan pelayanan, menurut laporan yang kesal terhadap rumah sakit Cornish.
Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) telah menempatkan Penjagaan Rumah Sakit Royal Cornwall pada tindakan khusus setelah sebuah inspeksi dari Komisi Kualitas Perawatan (CQC) menemukan pelayanan kesehatannya tidak memadai di beberapa departemen.
Merka juga telah diberitahu untuk meningkatkan pelayanannya segera usai inspeksi yang dilakukan CQC pada bulan Juli menemukan beberapa isu keselamatan serius dalam layanan persalinan dan anak-anak darurat, juga daftar tunggu yang panjang dalam departemen kardiologi dan oftalmologi.
Sebanyak 554 pasien kardiologi dibuat menunggu pada jadwal dokter mereka dari bulan Desember 2016 sampai Juni 2017. Dua dari pasien tersebut meninggal.
Walaupun inspector mengatakan tidak dapat dibuktikan secara pasti, namun nampaknya penundaan jadwal menunggu itu lah yang menyebabkan kematian pasien.
Kepala inspector CQC Profesor Ted Baker mengatakan ada “bukti nyata bahwa standar perawatan berada jauh di bawah rata-rata” yang memberikan resiko besar terhadap pasien.
Hal ini terjadi setelah para penjaga telah dipanggil untuk membuat peningkatan ketika inspeksi sebelumnya pada bulan Januari 2016 menemukan pelayanan rumah sakit yang tidak memadai.
Baker menambahkan selain “kompensasi” staf dan “usaha terbaik” dari rumah sakit, struktur menunjukkan “sejarah dari kinerja yang buruk dengan kegagalan dalam peningkatan pelayanan selama bertahun-tahun.”
“Waktunya telah tiba untuk melibatkan dukungan pihak luar, yang itu mengapa saya merekomendasikan untuk membawa masalah ini ke dalam tindakan khusus”, ucap Baker.
Saat CQC melakukan inspeksinya, mereka menemukan bahwa mereka yang membutuhkan perawatan mata, 6.503 pasien ditunda untuk mendapatkan jadwal konsultasi dengan dokter, sementar 1.200 pasien menunggu untuk perawatan terhadap kondisi degenerasi macula basah yang terkait dengan usia pasien.
Komisi tersebut juga menemukan masalah serius dalam persalinan, dengan jumlah bidan yang tidak cukup dan kurang mendapatkan pelatihan yang benar terhadap bantuan kehidupan neonatal.
Kathy Byrne, ketua eksekutif perserikatan, meminta maaf atas kegagalan tersebut.
“Kami menganggap laporan CQC dengan sangat serius dan Saya ingin meminta maaf pada semua pasien yang telah menunggu terlalu lama untuk perawatan atau yang belum mendapatkan penanganan terbaik.
“Saat ini kami telah membuat tim kepemimpinan senior dan kami menginginkan kepemimpinan klinik yang baik sebagai inti dari program peningkatan kualitas kami.
“Setiap orang yang bekerja di rumah sakit kami berkomitmen untuk membuat perubahan di komunitas lokal dan para atasan ingin melihat hal tersebut.”
- Source : www.rt.com