Studi Terbaru Menunjukkan Hubungan Yang Kuat Antara Pemikiran Bunuh Diri dan Peradangan Otak
Semakin banyaknya penelitian, meliputi sebuah studi pada tahun 2015 yang dipimpin oleh Elaine Setiawan diterbitkan di Psikiatri JAMA, mengindikasikan sebuah korelasi antara peradangan otak dan beberapa gangguan depresi berat.
Bagaimanapun, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psikiatri Biologi secara lebih spesifik menunjukkan bahwa adanya hubungan antara peradangan otak dan pemikiran bunuh diri.
Studi pada tahun 2015 tersebut menemukan sebuah hubungan yang kuat antara episode depresi dan naiknya peradangan syaraf, yang diukur degan aktivitas microglial dalam otak yang disempurnakan. Microglia adalah tipe sel imun yang berlokasi di seluruh otak dan saraf tulang belakang yang bertindak sebagai pertahanan utama aktif di dalam sistem kegelisahan pusat.
Diinspirasi oleh studi tersebut, Dr. peter Talbot dari Universitas Manchester memutuskan untuk menyelidiki apakah meningkatnya aktivitas mikroglial terhubung secara spesifik dengan pemikiran untuk melakukan bunuh diri.
Studi yang dilakukan oleh Talbot menganalisa otak dari 14 pasien yang menderita depresi sedang sampai parah dan ideasi bunuh diri dan 13 pasien yang tidak dilaporkan memiliki depresi atau pemikiran semacam itu. Para peneliti menggunakan PET scans yang menggunakan radiasi untuk mengukur tingkat protein translokator (TSPO) untuk mengaktifkan mikroglia.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada korelasi yang kuat diantara orang dengan pemikiran bunuh diri dan meningkatnya peradangan saraf.
Aktivitas mikroglial paling meningkat di korteks cingulate anterior pasien yang depresi, bagian dari otak yang bertanggung jawab terhadap pengaturan mood. Pada tingkat yang lebih sedikit, mereka juga menunjukkan naiknya peradangan korteks insular yang membantu mengatur fungsi emosi dan korteks prefrontal yang bertanggung jawab pada proses kognitif yang berkaitan dengan perilaku.
Studi otak terhadap pasien yang mati karena bunuh diri telah menunjukkan naiknya peradangan di bagian yang sama di otak.
“Penemuan kami merupakan hasil temuan pertama terhadap pasien hidup yang mengalami depresi untuk menunjukkan bahwa aktivasi mikroglial ini paling menonjol pada mereka yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri.” Ucap Talbot.
Menurut Institut Nasional Kesehatan Mental, bunuh diri merupakan penyebab kematian ke 10 di AS.
- Source : sputniknews.com