Kepunahan Massal ke 6 Dapat Terjadi Di Tahun 2100
Lebih dari 540 juta tahun terakhir ini Bumi telah mengalami lima kejadian kepunahan massal, yang terparah telah memusnahkan 9 persen kehdupan laut di planet ini. Sebuah studi baru telah memberitahukan bahwa bencana berikutnya bisa terjadi tak lama lagi.
Ahli geofisika dan matematika dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Daniel Rothman telah sibuk mempelajari berbagai kepunahan sebelumnya. Dia memberitahu kepunahan berikutnya dapat terjdi sekitar 83 tahun lagi.
Lima bencana sebelumnya, masing-masing tersingkap lebih dari jutaan tahun dan melibatkan siklus alam karbon melalui samudera dan atmosfir yang terganggu, menghasilkan, di beberapa kasus, kematian hampir dari seluruh kehidupan di Bumi.
Ahli matematika yang memenangkan penghargaan tersebut mengindetifikasi dua “bencana awal” yang jika terjadi dapat merusak siklus tatanan alam, menuju kesebuah lingkungan yang tak stabil dan akhirnya pada senuah kepunahan massal.
Doomsayers watch countdown to Sept 23 ‘Planet X’ event rubbished by #NASA https://t.co/IleY1XcKQz
— RT (@RT_com) September 19, 2017
Kepunahan pertama terkait dengan perubahan siklus karbon selama lebih dari satu periode ribuan atau jutaan tahun. Sebuah kepunahan massal akan terjadi jika tingkat perubahan dalam siklus tersebut terjadi lebih cepat dari adaptasi ekosistem global.
Kepunahan yang kedua berkenaan dengan besarnya ukuran aliran karbon selama periode yang lebih singkat, seperti yang telah terjadi selama abad terakhir ini.
Disitulah letak masalahnya, namun seperti yang dikatakan Rothman: “Bagaimana kamu bisa benar-benar membandingkan semua kejadian hebat ini di masa geologis yang lampau, yang terjadi pada rentang waktu yang begitu panjang, dengan apa yang sedang terjadi saat ini yang terlama dengan rentang waktu berabad-abad?”
“Jadi saya duduk di suatu hari di musim panas dan mencoba berpikir tentang bagaiman sesuatu bisa terjadi secara sistematis.”
'We run out of space, the only places to go to are other worlds' - #Hawking on space colonization at #Starmus2017 https://t.co/fvYMbsj8Bf pic.twitter.com/ZQlmTxPM4k
— RT (@RT_com) June 22, 2017
Dia mencari ratusan kertas geokimia untuk mencoba menemukan jawabannya, mengklasifikasikan kejadian tersebut dalam jangka waktu yang panjang ataupun pendek. Melalui studinya, Rothman mengidentifikasi 31 kejadian yang terjadi selama lebih dari 542 juta tahun yang menyebabkan perubahan besar yang terjadi di siklus karbon.
Mengikuti studinya ini, dia merancang formula matematika untuk menentukan massa total karbon ditambahkan pada samudera pada tiap kejadiannya, setelah “menjadi jelas bahwa ada tingkat perubahan karakteristik yang pada dasarnya sistem pada masa lampau tidak suka melaluinya.”
Rothman memperkirakan hal ini seberat 310 gigaton. Dia berpikir bahwa kenaikan karbon dioksida selama seabad terakhir ini, kepunahan massal keenam sedang dalam perjalanannya dikarenakan perkiraan menyarankan bahwa manusia akan menambah beban kasar 310 gigaton terhadap siklus tersebut pada tahun 2100.
“Studi ini tidak mengatakan kalau bencana itu akan terjadi keesokan harinya.” Ucap Rothman. “Studi ini mengatakan bahwa, jika dibiarkan, siklus karbon akan bergerak dan alam tak lagi menjadi stabil dan akan berperilaku dengan cara yang akan sulit untuk diprediksi. Di masa geologis lampau, jenis perilaku seperti ini dihubungkan dengan adanya kepunahan massal.
- Source : www.rt.com