Jika Kamu Sedang Menjalin Sebuah Hubungan, ‘Berhubungan Seks Dengan Robot Akan Dinilai Sebagai Ketidaksetiaan’
Revolusi seksual bukanlah hal yang benar-benar baru, tapi yang terbaru , melibatkan manusia berhubungan seks dengan robot benar-benar mencuatkan sebuah kontroversi, seorang pakar memperingatkan.
Jo Hemmings, seorang peneliti perilaku, seorang psikologis media dan selebritis percaya bahwa isu yang mengganggu ini akan memunculkan isu-isu baru yang berkenaan dengan moral dan etika, penerimaan oleh publik pada umumnya dan bahkan pertanyaan tentang ketidaksetiaan.
Namun, tak peduli seberapa susah dan enggan bagi orang-orang memperdebatkan kemungkinan melakukan hubungan intim dengan robot, isu ini tak akan semudah itu hilang.
Nona Hemmings yang juga merupakan pelatih kencan, bersikeras orang-orang akan menghadapi isu ini.
“Suka atau tidak suka, era robot tentu saja akan tiba.”
Bulan lalu, telah diungkapkan sebuah rumah bordel di Dublin telah memperkenalkan sebuat boneka seks robot yang mana para pria harus membayar $105 per jam untuk menggunakannya. Hal ini telah membuktikan sebuah ketertarikan yang digemari, meskipun hal ini masih terbilang baru.
Nona Hemmings yang merencanakan untuk mengemukakan isu yang menjengkelkan ini pada akhir bulan pada festival sains dan seni di Skotlandia denga presentasi yang berjudul Cyborgs, Sexbots and Sexual Intimacy, mengungkapkan beberapa orang mungkin berpikir isu ini “dapat diterimal”, memiliki boneka seks robot dalam sebuah rumah bordel.
“Faktanya, hal ini seharusnya didukung karena telah mengurangi pertanyaan tentang eksploitasi manusia di dalam industri seks.”
Memecahkan pertanyaan tentang seorang kekasih yang berselingkuh dengan sebuah boneka robot, pakar psikologis tersebut mengatakan: “Saya berpikir jika Anda sedang menjalin hubungan, kemudian berhubungan seks dengan sebuah robot, hal itu dapat dinilai sebagai ketidaksetiaan.
“Hal ini merupakan hal yang sulit untuk direnungkan, dan aka nada banyak orang yang tidak setuju dengan saya dikarenakan orang tersebut bukan dalam bentuk ‘seorang manusia’. Namun, robot-robot ini menjadi sangat canggih yang mana hubungan gelap apapun yang mengandung unsur seksual dapat dan saya pikir digolongkan menjadi sebuah ketidaksetiaan.
Nona Hemmings memperingatkan pengenalan sexbot dalam hubungan apapun dapat menyebabkan berbagai masalah yang serius.
“Tentu saja jika robot tersebut dibagi dengan pasangannya atau mereka menjalin sebuah hubungan yang terbuka dengan robot tersebut, maka itu adalah situasi yang berbeda. Bukan pengkhianatan tetapi dapat menyebabkan kecemburuan atau kemarahan pada tahapan tertentu.”
Vivienne Kuh, seorang petugas pertunangan public di Universitas Bristol yang mencakupi aspek seks, intimasi dan kekerasan mengatakan:
“Era robot seks sedang berlangsung. Ini bukanlah hal yang dapat dihentikan oleh orang-orang dengan mengatakan seharusnya hal ini tidak boleh terjadi. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kita akan menjadi terlalu munafik untuk membahas harus menjadi seperti apa masa depan nantinya, jadi hal ini diputuskan oleh para pebisnis yang juga mencari keuntungan darinya. Saat ini, era robot seks didorong oleh kekuatan pasa ponografi dan boneka seks.
“Kabar ini telah ditampilkan di televise mainstream di Inggris setelah pemutaran dram Human (pada tahun 2015).
“Sains fiksional terdahulu sering menjadi hal yang dianggap biasa dewasa ini.” Komentar Nona Huh.
Sebuah laporan oleh Yayasan yang bertanggung jawab terhadap Robot menyimpulkan bahwa boneka cinta Andriod akan menjadi sangat umum di decade berikutnya, tetapi Yayasan tersebut memperingatkan bahwa tren ini dapat merusak hubungan.
- Source : sputniknews.com