Orang tua putus asa menyembuhkan anaknya yang sakit dengan ganja, meninggalkan Inggris
Orang tua dari seorang anak dengan epilepsi yang menderita epilepsy langka yang dapat memicu ratusan kejang tiap harinya akan meninggalkan Inggris agar anak laki-lakinya dapat diobati dengan menggunakan ganja.
Sebagai satu dari lima anak di dunia yang menderita epilepsi langka ini, Alfie Dingley sering terserang kejang.
Anak berumur lima tahun tersebut telah menderita penyakit ini sejak masih berumur delapan bulan.
Orang tuanya, Hannah Deacon dan Drew Dingley menemukan jika mereka dapat meredakan kejang tersebut dengan pengobatan menggunakan minyak ganja, namun mereka dapat dipenjarakan jika menggunakannya di Inggris.
Keluarga yang bertempat tinggal di Warwickshire tersebut telah membuat keputusan berat untuk meinggalkan rumah mereka guna mencari pengobatan untuk anak mereka.
Ibunya Hannah, memberitahu Guardian bahwa anaknya tidak memiliki kwalitas hidup yang sama seperti anak pada usianya.
“Alfie benar-benar dipengaruhi oleh obat-obatan yang diberikan kepadanya. Infus obat-obatan yang digunakan Alfie ketika dia kejang-kejang telah menyebabkan efek samping. Obat-obatan tersebut sangat keras yang menyebabkan dia menjadi sangat agresif.” ucap dia.
“Kami telah melakukan berbagai penelitian terhadap pengobatan yang menggunakan ganja dan telah menemukan banyaknya orang tua di seluruh dunia yang menggunakannya secara efektif untuk mengurangai atau menghentikan kejang tersebut.”
Ibunya, yang dulu bekerja di industri perjalanan dapat dipenjarakan selama 14 tahun jika dia menggunakan pengobatan tersebut secara ilegal.
“Ini merupakan kondisi yang konyol.” kata dia.
“Kami harus pindah ke negara baru untuk mendapatkan pengobatan tersebut yang dapat merubah hidup Alfie.”
Penyakit epilepsy langka tersebut, PCDH19, biasanya diderita anak perempuan dan akan membuat hidupnya menjadi sangat susah.
“Saat ini kami harus mencari cukup uang untuk membawa Alfie ke luar negeri sehingga kami dapat mencoba pengobatan guna menyelamatkan hidupnya, dengan harapan bahwa pengobatan ini akan memberikan kesempatan hidup normal dan bahagia.”
Keluarga tersebut dengan anak perempuannya yang bernama Annie, yang berusia 3 tahun, akan pindah ke The Hague, minggu depan, namun terpakasa melalukan penggalangan dana untuk membantu biaya pindah mereka sebesar 15.000 poundsterling.
Keluarga Alfie bukanlah satu-satunya keluarga yang memutuskan pindah demi melakukan pengobatan medis dengan ganja. Seorang wanita bernama Lynn Cameron, 48 tahun, dari Blantyre, Skotlandia menyatakan bahwa tumor otak yang dideritanya telah disembukan melalui pengobatan ganja.
Sebuah studi menemukan bahwa senyawa yang terdapat dalam daun ganja mampu membunuh sel-sel ganas tertentu, namun para pakar memperingatkan tak adanya bukti nyata pengaruhnya terhadap penyakit kanker yang diderita manusia.
- Source : www.rt.com