NASA akan bangun satelit penghancur asteroid untuk alihkan batu antariksa Didymos (VIDEO)
Sebuah pesawat ruang angkasa yang suatu hari akan membelokkan asteroid yang berpotensi menabrak Bumi telah memasuki tahap perancangan pertamanya, menurut NASA.
Bagian dari konsep kolaboratif antara NASA dan European Space Agency (ESA), Double Ateroid Redirection Test (DART) merupakan sebuah satelit yang, ketika dibangung, diperkirakan akan mengalihkan jalur lintas batu-batu ruang angkasa yang menuju Bumi.
Dengan gagasan tersebut diberikan lampu hijau, para ahli di badan antariksa AS sekarang bersiap untuk menyiapkan pesawat ruang angkasa tersebut untuk uji coba pada tahun 2022.
“DART akan menjadi misi pertama NASA untuk menunjukkan apa yang diketahui sebagai teknik kinetic impactor – menghantam asteroid untuk mengubah orbitnya – untuk bertahan melawan tabrakan asteroid di masa depan,” kata juru bicara NASA Lindley Johnson.
“Langkah persetujuan ini memajukan proyek tersebut mengarah uji coba historis dengan sebuah asteroid kecil yang bukan merupakan ancaman,” Johnson menambahkan.
Misi pertama DART adalah untuk mencegat sebuah sistem asteroid kecil yang tidak menimbulkan ancaman yang disebut dengan Didymos.
Terdiri dari dua bebatuan antariksa, yang berukuran 160 meter dan 780 meter, Didymos akan melewati Bumi dengan jarak dekat antara tahun 2022 dan 2024.
ESA memimpin pembangunan dari sebuah pesawat ruang angkasa serupa yang disebut dengan Asteroid Impact Monitoring Mission untuk menghantam asteroid yang sama pada tahun 2022.
DART akan bertabrakan dengan batu Didymos yang lebih kecil pada kecepatan “sembilan kali lebih cepat dari kecepatan peluru,” NASA mengatakan. Harapannya adalah bahwa impaksi ini akan cukup untuk mengubah jalur asteroid tersebut.
NASA telah meningkatkan strategi pertahanan ruang angkasa nya dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2016, badan antariksa tersebut membentuk Planetary Defense Coordination Office untuk mendeteksi puing-puing ruang angkasa yang berpotensi menabrak Bumi.
“DART merupakan langkah penting untuk menunjukkan bahwa kita bisa melindungi planet kita dari impaksi asteroid masa depan,” Andy Cheng mengatakan, seorang peneliti di The Johns Hopkins Applied Physics Lab dan pemimpin tim dari proyek DART ini.
“Karena kami tidak mengetahui banyak tentang struktur internal atau komposisinya, kami perlu melakukan eksperimen ini dengan asteroid sungguhan.”
- Source : www.rt.com