NASA ungkapkan 10 dunia yang bisa menjadi Bumi baru (VIDEO, FOTO
Tim teleskop antariksa Kepler NASA telah mengidentifikasikan 219 planet baru, sepuluh di antaranya bisa terbukti menjadi harapan besar bagi manusia untuk hidup di antara bintang-bintang.
Exoplanet ini, planet-planet yang bertempat di ruang angkasa di luar tata surya kita, semuanya memiliki kemiripan dalam ukuran dengan Bumi dan berada di zona layak huni di sistem bintang mereka dimana air cair, syarat dari kehidupan berada di permukaannya.
Planet-planet yang telah diidentifikasi ini menempati zona “goldilocks” di orbit sekitar bintang tetangga mereka.
Temuan tim Kepler ini dipresentasikan dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin di Ames Research Center NASA di Silicon Valley, California dan kemudian dipublikasikan secara online.
Katalog tersebut merupakan akumulasi dari operasi empat tahun Kepler dan merincikan patch langit di konstelasi Cygnus. Sejauh ini, Kepler telah mengidentifikasi sebanyak 4.034 kandidat planet, 2.335 di antaranya telah diverifikasi secara resmi sebagai exoplanet.
Dari jumlah tersebut, sebenyak 50 zona layak huni seperti Bumi telah diidentifikasi, 30 di antaranya telah diverifikasi.
Sun’s twin ‘Nemesis’ could have caused dinosaur extinction before venturing off into galaxy, new analysis shows https://t.co/mze4LiP5ht pic.twitter.com/qk522DQ1lc
— RT (@RT_com) June 15, 2017
Proyek oleh time teleskop Kepler ini akan membentuk fondasi bagi penelitian masa depan kemanusiaan untuk kehidupan di alam semesta di luar Bumi dan membantu kita untuk lebih jauh mengidentifikasi bagaimana planet asal kita terbentuk.
Tim tersebut telah mengidentifikasi demografi spesifik populasi kosmik: setengah dari planet-planet yang diidentifikasi sejauh ini tidak memiliki permukaan yang jelas, memiliki atmosfer yang dapat menghancurkan manusia secara instan atau memiliki lingkungan yang sangat tidak ramah yang tidak akan mendukung kehidupan seperti yang kita ketahui.
Penelitian ini dikerjakan dengan membuat katalog transit – saat planetoid yang diduga melewati bintang mereka dan Bumi.
Teleskop Kepler kemudian mengukur perubahan kecerahan yang disebabkan oleh transit tersebut untuk menentukan jenis tubuh planet apa adanya – apakah itu sebuah planet berbatu yang serupa dengan Bumi atau gas raksasa seukuran Jupiter.
Kelompok peneliti kedua, yang berbasis di Observatorium W.M. Keck di Hawaii, mengukur ukuran dari 1.300 bintang dalam jangkauan pandangan teleskop untuk memastikan radius dari sekitar 2.000 planet dengan presisi yang luar biasa.
'Psyche' asteroid full of iron and nickel estimated at $10,000 quadrillion, ‘could transform global economy’ https://t.co/tg77A3aVNB pic.twitter.com/izJ764KAIF
— RT (@RT_com) May 28, 2017
“Kami melihat penelitian ini sama seperti para ahli biologi mengidentifikasikan spesies hewan baru,” kata Benjamin Futton, kandidat doktoral di University of Hawaii di Manoa, dan penulis utama penelitian kedua.
“Menemukan dua kelompok exoplanet yang berbeda ini sama seperti menemukan mamalia dan kadal yang membentuk cabang pohon keluarga yang berbeda,” tambahnya.
Satu pengamatan yang unik selama penelitian demografi tentang alam semesta di dekat Bumi menemukan bahwa planet yang paling berbatu terbentuk kira-kira 75 persen lebih besar dari Bumi. Bagaimanapun, setengah dari planet-planet ini tidak bisa dijelaskan mengambil jumlah gas hidrogen dan helium yang menyebabkannya membengkak dalam ukuran sampai mereka mencapai kelompok planet kedua yang mirip dengan Neptunus. Tim tersebut menyebutnya sebagai “Bumi Super” dan “Neptunus Mini”.
Tim Kepler tersebut secara seksama memeriksa ulang pekerjaan mereka dengan mengenalkan informasi yang dipalsukan atau disimulasikan ke dalam anasisi mereka untuk menentukan berapa banyak kesalahan positif yang masuk dalam katalog.
“Anda akan masuk dan pergi, ‘Terlihat seperti transit.’ Anda tahu apa yang kumaksud? Terlihat seperti sampah, sampah, dan kemudian planet! Akhirnya.” Akan seperti itu. Kami berhenti melakukannya dengan cara ini,” Susan Thompson, penulis utama dari penelitian tersebut dan ilmuwan dari SETI Institute dari Mountain View, California mengatakan selama wawancara podcast NASA.
“Katalog yang secara seksama diukur ini adalah dasar untuk secara langsung menjawab pertanyaan astronomi paling besar – ada berapa banyak planet seperti Bumi di galaksi?” Thompson mengatakan seperti yang dikutip oleh pernyataan NASA.
- Source : www.rt.com