Kemenangan Macron: Atas Nama Para Globalis

Globalis Emmanuel Macron memenangkan pemilu Perancis pada hari Minggu mengalahkan Patriot Marine Le Pen.

Keajaiban tidak terjadi

Kemenangan Macron tidak mengejutkan. Setelah dua putaran pertama, para kandidat yang paling pantas dipilih menyerukan kepada para pemilih mereka untuk tidak memilih Le Pen. Dengan demikian, para kandidat globalis menerima keuntungan yang tidak layak di putaran kedua.

Pada Senin pagi waktu Paris, Macron memenangkan 64.78% suara sementara Le Pen mendapatkan 35.22%, menurut Kementerian Dalam Negeri Perancis.

Hollande #2

Presiden baru Perancis sangat mirip dengan Francois Hollande, yang paling menghancurkan dalam sejarah Republik Kelima, dan dengan pasti akan mengulangi takdirnya.

Tidak ada artinya untuk meninjau apa yang akan dilakukan oleh Macron dalam posisinya, apakah ia akan memenuhi janji-janji pemilunya atau tidak. Intinya adalah: Macron sendiri tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia akan mengikuti perintah dari para tuannya.

Di bawah Macron, Perancis akan mendapatkan lebih banyak masalah. Ia akan menghancurkan identitas Perancis, masih akan membiarkan perbatasannya terbuka untuk migrasi ilegal. Ia akan mencabut hak-hak demokratik dan kebebasan secara konsisten di bawah dalih untuk memerangi terorisme. Macron akan mendukung kebijakan anti-Rusia Uni Eropa sepenuhnya. Ia tidak akan mengubah kebijakan Perancis saat ini tetang Suriah.

Secara umum, Macron akan melakukan apapun yang dilakukan oleh pendahulunya. Atau tidak, ia akan mendapatkan perintah ini dari para tuannya.