Para ilmuwan ciptakan alat berkekuatan solar yang mengubah udara menjadi air minum
Para ilmuwan telah menciptakan sebuah alay yang dapat mengumpulkan air dari udara menggunakan kekuatan solar yang suatu hari dapat menyediakan “air untuk pribadi” bagi mereka di wilayah-wilayah kekeringan parah.
Para peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan Universitas California Berkeley mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Science pada hari Kamis lalu.
Penemuan tersebut dapat mengumpulkan air dari atmosfer dalam kondisi di mana tingkat kelembaban serendah 20%, yang membuatnya dapat digunakan di wilayah-wilayah dunia yang paling kering.
Dengan estimasi 1 dari 10 orang tidak memiliki akses ke dalam air minum yang bersih, kemungkinan teknologi ini sangat besar 4 milyar orang di seluruh dunia yang menghadapi kekurangan air parah.
“Ini adalah sebuah terobosan besar dalam tantangan untuk mendapatkan air dari udara yang tingkat kelembabannya rendah,” kata Omar Yaghi dari Berkeley, yang bersama dengan rekan Evelyn Wang dari MIT menciptakan teknologi revolusioner ini.
“Tidak ada cara lain untuk melakukannya sekarang, kecuali dengan menggunakan energi ekstra. Dehumidifier listrik ‘menghasilkan’ air yang sangat mahal,” tambahnya.
Wang menggemakan pernyataan ini, “Karya ini menawarkan cara baru untuk mengumpulkan air dari udara yang tidak memerlukan tingkat kelembaban yang relatif tinggi dan jauh lebih hemat energi daripada teknologi lain yang sudah ada,” kata insinyur mekanik tersebut.
Untuk mengumpulkan air, sistem tersebut menggunakan bahan yang dirancang khusus, kerangka logam organik (MOF) yang dirancang oleh Yaghi lebih dari 20 tahun yang lalu. Dengan menggabungkan logam seperti magnesium atau aluminium dengan molekul organik, MOF ini membentuk struktur yang kaku dan berpori ideal untuk menyimpan zat cair dan gas.
Pada dasarnya sistem tersebut menyerap dan menyimpan udara dalam pori-pori berukuran nano. Ketika cahaya matahari ditambahkan, molekul air yang berada dalam udara keluar dan terkondensasi menjadi H2O yang dapat diminum. Hanya dengan menggunakan 997 gram MOF, alat tersebut dapat mengumpulkan 2,8 liter air dalam waktu 12 jam.
“Salah satu visi untuk masa depan adalah untuk memiliki air tanpa batas, di mana Anda memiliki sebuah alat di rumah berkekuatan solar untuk memberikan air kebutuhan rumah tangga,” Yaghi mengatakan kepada Berkeley news.
“Bagi saya, itu akan menjadi memungkinkan melalui percobaan ini. Saya menyebutnya ‘personalized water’,” ilmuwan tersebut menambahkan.
Could ‘miracle’ material graphene finally have a use by making seawater drinkable? https://t.co/uXdCtlj5wS pic.twitter.com/F3fEGcK7iP
— RT (@RT_com) April 4, 2017
Perangkat cerdas ini belum siap untuk produksi komersial namun para ilmuwan memiliki rencana besar tentang teknologi mereka.
“Ada banyak potensi untuk menambahkan jumlah air yang sedang dikumpulkan. Ini hanyalah masalah teknik lebih lanjut sekarang,” ungkap Yaghi.
“Untuk memiliki air di setiap waktu, Anda dapat merancang sebuah sistem yang menyerap kelembaban pada malam hari dan mengubahnya di siang hari,” ia mengatakan. “Atau merancang pengumpul solar untuk memungkinkan hal ini pada kecepatan yang lebih cepat, di mana lebih banyak udara ditekan ke dalam. Kami ingin menunjukkan jika Anda kekurangan air di sebuah gurun, Anda dapat bertahan hidup karena adanya alat ini. Seseorang memerlukan kira-kira satu kaleng soda per harinya. Jumlah air ini dapat dikumpulkan kurang dari satu jam dengan alat ini.”
- Source : www.rt.com