Dalam percobaan manusia pertama, alat baru ini membantu seorang wanita tunanetra melihat
Sebuah perangkat baru yang telah memungkinkan seorang wanita tunanetra untuk mengidentifikasikan titik-titik cahaya memberikan para ilmuwan harapan bahwa kebutaan suatu hari nanti mungkin dapat disembuhkan, dalam hal ini dengan melewati mata sepenuhnya dan mengirimkan sinyal visual langsung ke otak.
Dalam percobaan manusia pertama, “visual cortical stimulator” – sebuah kumpulan elektroda kecil – tim dari UCLA mengebor sebuah lubang kecil ke dalam tengkorak pasien dan meletakkan stimulator tersebut langsung pada permukaan otak. Mereka juga menanamkan antena kecil untuk menerima sinyal yang dikirim oleh komputer dalam celah yang dibuat dalam tengkoraknya, sebuah laporan Daily Mail menjelaskan.
Dengan mengirimkan sinyal ke stimulator, mereka mampu menciptakan kilatan serta garis-garis cahaya dan warna kepada pasien mereka, seorang wanita berumur 30 tahun yang telah benar-benar buta selama tujuh tahun, dapat “melihat”.
Selama proses enam minggu dari percobaan bukti, yang dimulai pada bulan Agustus, pasien tersebut melaporkan sinyal-sinyal terperinci yang dikirimkan oleh para dokter ke dalam chip stimulator, Daily Mail melaporkan.
Langkah selanjutnya adalah untuk mengirim rekaman dari sebuah kamera video kecil kepada sensor otak, dengan tujuan akhirnya untuk menghubungkan kamera tersebut dengan kacamata pasien. Tahap berikutnya dalam percobaan ini diharapkan akan dimulai tahun depan.
“Momen pertama ia dapat melihat warna untuk pertama kalinya adalah sebuah pengalaman yang sangat emosional,” kata Nader Pouratian, yang melakukan operasi tersebut, menurut Daily Mail.
“Pengalaman ini membuat kami semua terharu sebagai manusia. Berdasarkan hasil tersebut, sistem ini memiliki potensi untuk memulihkan penglihatan pada orang-orang tunanetra.”
Kelompok Second Sight, para pengembang perangkat tersebut, mengatakan bawha percobaan yang sukses ini berarti memungkinkan untuk penglihatan pasien yang benar-benar buta, bahkan mereka yang telah kehilangan mata mereka.
“Dengan melewati saraf optik dan langsung merangsang korteks bisual, Orion I memiliki potensi untuk mengembalikan penglihatan yang berguna bagi para pasien yang benar-benar buta karena alasan apapun, termasuk glukoma, kanker, retinopati diabetes atau trauma,” kata Ketua Second Sight Robert Greenberg dalam sebuah siaran pers yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. “Dewasa ini orang-orang ini tidak memiliki terapi yang tersedia dan Orion I menawarkan harapan tersebut, meningkatkan kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup mereka.”
Perusahaan tersebut juga telah mengembangkan perangkat lain bagi para pasien yang menderita kebutaan, namun mereka semua membutuhkan beberapa fungsi retina. Orion I, di sisi lain, berpotensi membantu para pasien yang tidak memiliki fungsi saraf optik.
- Source : sputniknews.com