www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Hackers dapat menyalahgunakan data terbuka untuk serangan dan kekacauan besar – Tim Berners-Lee

Penulis : RT | Editor : Samus | Rabu, 02 November 2016 16:44

Salah satu pelopor internet dan pencipta World Wide Web (WWW) Tim Berners-Lee, meningkatkan kekhawatiran bahwa para hacker dapat menembus info open source, seperti aplikasi transportasi untuk melepaskan kekacauan besar dan kemacetan penuh.

Ilmuwan Inggris tersebut, yang juga merupakan penemu dari URL (umumnya dikenal sebagai alamat situs web) menyatakan keprihatinannya selama sebuah KTT London pada kesempatan data publik untuk The Guardian.

“Jika Anda mengganggu lalu lintas misalnya, untuk mengatakan kepada semua orang bahwa semua jalan bagian selatan sungai ditutup, jadi semua orang akan melalui ke arah utara dari sungai, yang akan mebuat kemacetan dan membuat seluruh kota menjadi tidak aktif,” katanya kepada The Guardian.

Berners-Lee bersama dengan pakar internet dan rekan peneliti di Oxford University Nigel Shadbolt, adalah pendukung setia dari data yang dapat diakses oleh publik. Namun keduanya mengatakan bahwa tanpa perlindungan yang cukup pada masing-masing informasi mungkin akan mengakibatkan konsekuensi yang fatal. Shadbolt, juga diwawancarai oleh The Guardian, mengatakan bahwa infrastruktur negara terpentinglah yang dapat menjadi korban serangan hacker ini.

“Daftar dari alamat rumah sakit, atau geografis... ini adalah bagian dari infrastruktur penting kita, itu bisa diserang,” Shadbolt memperingatkan.

Salah satu kekhawatiran utama masyarakat adalah “sistem keamanan mereka” dan privasi data, Berners-Lee mengatakan. Namun menurut ilmuwan tersebut apa yang kurang diperhatikan oleh orang-orang adalah “kemungkinan bahwa hal-hal ini dapat berubah”.

Shadbolt menggemakan kekhawatiran tersebut dengan mengatakan bahwa sementara mayoritas berfokus pada menjaga agar “hal-hal tetap tertutup” di bawah kunci dan gembok “banyak hal-hal di luar sana yang membuat aktivitas rutin dari banyak aplikasi”. Dengan demikian pemerintah bertanggung jawab untuk mengamankan data publik sama seperti halnya dengan mengamankan “udara yang bersih” dan “air bersih”.

Sementara itu Dinas Kesehatan Nasional Inggris (NHS) serta sistem-sistem pasokan energi dan transportasi menghadapi “ancaman yang jelas” dari peretasan, Ben Gummer, menteri pejabat Kabinet menyatakan.

Dalam upaya untuk melawan ancaman yang muncul di Inggris adalah untuk meningkatkan Strategi Keamanan Cyber Nasional. Ketika merincikan dokumen tersebut pada hari Selasa, kepala Bendahara Negara Philipp Hammond megnatakan, sebelumnya pemerintah akan menginvestasikan dana sebesar £1,9 milyar untuk meningkatkan keamanan cyber sebagai bagian dari strategi tersebut.

“Jika kita tidak memiliki kemampuan untuk merespon dalam dunia maya terhadap serangan-serangan yang merusak jaringan listrik kita – membuat kota-kota kita gelap atau menyerang sistem kendali lalu lintas udara kita – kita akan menghadapi masalah yang besar,” Hammond mengatakan.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio 4, Berners-Lee menyetujui langkah-langkah ketat untuk mengatasi potensi ancamana cyber tersebut, namun menekankan bahwa negara harus bertindak secara bertanggung jawab.

“Inggris harus memiliki polisi dan GCHQ yang kuat namun bertanggung jawab serta akuntablel.”

Pada tanggal 17 Oktober, Investigatory Powers Tribunal (IPT) di Inggris memutuskan bahwa pengumpulan data pribadi massal – yang dilakukan oleh GCHQ, MI5 dan MI6 antara tahun 1998 dan 2015 tidaklah sah. Dengan keputusan tersebut, IPT bereaksi terhadap keluhan yang sebelumnya diajukan oleh organisasi Privasi Internasional.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar