Asteroid dengan kecepatan 28.900 kph hampir menyebabkan kepunahan massal
Untuk kedua kalinya dalam satu bulan, sebuah asteroid raksasa hampir menabrak Bumi and program-program ilmu ruang angkasa di seluruh dunia benar-benar tidak menyadari ancaman yang meningkatkan kekhawatiran bahwa kemampuan manusia untuk mendeteksi ancaman bencana seperti ini sangatlah kurang.
Minggu ini Nasa meluncurkan sebuah misi untuk menghancurkan sebuah meteor raksasa yang meluncur ke arah bumi, yang dipercaya oleh para ilmuwan dapat menyebabkan kepundahan massal di planet ini dalam waktu 150 tahun. NASA meluncurkan sebuah pesawat futuristik untuk menghancurkan asteroid tersebut, namun pada saat yang bersamaan sebuah meteor lainnya hampir menghantam Bumi dan tidak seorang pun mengetahuinya sampai ini terjadi.
Menurut NASA, asteroid tersebut hanya berjarak 38.400 km dari Bumi – yang ketika dibandingkan dengan skala alam semesta jarak ini hanyalah sekitar satu inci – dan merupakan jarak terdekat yang pernah dihadapi Bumi untuk dampak apokaliptik sejauh yang dapat diingat. Sebagai perbandingan, satelit-satelit komunikasi mengorbit pada jarak 35.800 dari permukaan planet. Asteroid tersebut sebesar bus sekolah, namun pada kecepatan lebih dari 28.900 kph.
Lebih menkhawatirkannya lagi, tabrakan yang hampir terjadi tersebut adalah yang kedua kalinya dalam hitungan dua minggu dengan para ilmuwan ruang angkasa di seluruh dunia benar-benar tidak menyadari potensi ancaman tersebut setelah terjadi dalam dua insiden ini.
Pertanyaan-pertanyaan diajukan apakah peluncuran pesawat yang ditujukan untuk menghancurkan sebuah meteor besar akan memiliki efek apapun atau apakah sebuah ancaman yang belum diketahui mengancam dunia dalam waktu dekat.
Pihak lainnya menunjukkan bahwa serangkaian kejadian ini merupakan sebuah respon dari para pemilih AS sebanyak 13% yang mengisyaratkan dalam jajak pendapat baru-baru ini bahwa mereka lebih memilih meteor raksasa menghantam bumi daripada memilih Donald Trump atau Hillary Clinton untuk memipin bangsa mereka. Menurut aturan yang ditetapkan oleh komisi non-paritsan mengenai debat presiden, meteor raksasa tersebut hanya membutuhkan sedikit peningkatan dalam pemilihannya agar memenuhi syarat dalam debat tanggal 26 September mendatang.
- Source : sputniknews.com