Bukti indra keenam “magnetik” pada manusia, klaim para ilmuwan
Seorang ilmuwan AS percaya bahwa ia telah menemukan bukti yang jelas dari “indra keenam” manusia yang telah hilang – salah satu yang mirip dengan yang memungkinkan hewan untuk menavigasi dunia dengan mendeteksi medan magnet.
Selama bertahun-tahun, ilmuwan planet Joseph Kirschvink telah mencoba untuk menemukan jawaban yang pasti bagi sebuah teori hangat yang diperdebatkan dan menunjukkan bahwa manusia memiliki indra “kompas” yang memang sudah ada di dalam tubuh.
Para peneliti dari California Institute of Technology mengakui bahwa topik “magnetoreception” ini bersifat kontroversial secara ilmiah, karena teori ini telah “menjadi suatu dasar bagi perdukunan dan penipuan.”
Pada tahun 2001, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Kirschvink menjelaskan magnetoreception yang berbasis magnetit ini sebagai sebuah “hipotesis yang menarik untuk menjelaskan migrasi jarak jauh para hewan.”
“Medan magnet bumi adalah satu-satunya sinyal geofisika yang memberikan informasi secara konsisten mengenai posisi dan arah pada hampir setiap saat dan dalam semua lingkungan,” bunyi makalah tim peneliti tersebut menjelaskan latar belakang fenomena ini.
Hewan telah diketahui memiliki kekuatan untuk mendeteksi magnetik halus dalam penelitian sebelumnya. Sebuah karya ilmiah pada tahun 2003, di mana Kirschvink juga terlibat di dalamnya, menemukan sebuah “indra magnet” pada hewan vertebrata air.
Namun, Kirschvink sekarang berupaya untuk mempublikasikan temuan percobaan dengan 24 orang yang ia klaim memberikan sebuah hasil yang membuktikan bahwa “manusia memiliki magnetoreceptor yang berfungsi”, lapor Science Mag.
Selama percobaan tersebut, subjek tes manusia ditempatkan pada sebuah ruang gelap rancangan khusus yang dikenal sebagai Faraday Cage, di mana mereka kemudian terkena siklus medan magnet yang mirip dengan Bumi.
Melalui pengujian EEG, Kirschvink dapat menyaksikan respon-respon aktif dari otak terhadap sebuah medan magnet – sebuah reaksi yang konsisten yang sampai sekarang dilaporkan telah terlewatkan oleh komunitas ilmiah.
Berbicara kepada Science Mag, Kirschvink mengatakan bahwa indra tersebut, yang terbangun secara tidak sadar, adalah “bagian dari sejarah evolusi kita.”
Ia berencana untuk mereplikasi temuannya di belahan bumi selatan, karena telah mengulangi percobaan yang berhasil di California dan Tokyo.
- Source : www.rt.com