www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

“Planet panas” besar yang mirip Jupiter memiliki kekuatan untuk memutar bintang nya sendiri

Penulis : RT | Editor : Samus | Kamis, 09 Juni 2016 12:16

Para ilmuwan yang sedang mempelajari “Jupiter panas” ini yang baru ditemukan di ruang angkasa dan mengatakan bahwa planet raksasa ini mengorbit satelit terdekatnya dengan kecepatan yang dapat menggerakkan dan “memutar” bintang terdekatnya.

Sebuah penelitian tentang planet mengenai “Jupiter panas” ini (sebuah bola gas raksasa fisik yang mirip dengan Jupiter dalam tata surya kita) telah menemukan bahwa HATS-18b (nama planet tersebut) memiliki periode orbit yang sangat cepat, kurang dari satu hari.

Sebuah analisis yang baru dirilis dari temuan intergalaksi ini menjelaskan bahwa HATS-18b ini sebagai sebuah “planet ekstrasurya besar” yang mengorbit bintang HATS-18, sebuah matahari yang tidak seperti matahari dalam tata surya kita.

Data dari teleskop mengenai planet besar ini dianalisa oleh para astronom antara bulan April 2011 dan Juli 2013 di observatorium Australia, Chili dan situs Survei Spektroskopi Energi Tinggi di Namibia.

Informasi mengenai HATS-18b ini dirincikan dalam sebuah artikel jurnal yang berjudul “An Extremely Short Period Massive Transiting Planet Spinning Up Its Star”.

Para penulis penelitian ini percaya bahwa “orbital decay” (sebuah proses dimana tarikan gravitasi secara efektif mengikis antara dua planet atau bintang) mungkin telah membawa HATS-18b ini lebih dekat dengan mataharinya.

via GIPHY

Para peneliti telah membandingkan interaksi luar angkasa dengan sebuah sistem planet yang mirip yang dikenal sebagai WASP-19b, planet ekstrasurya yang disebutkan oleh NASA memiliki periode orbit kurang dari 18 jam, berbeda dengan periode orbit Jupiter yang mengitari matahari selama 12 tahun lamanya.

“Massa planet yang berat ini, dikombinasikan dengan periode orbit yang pendek, menyiratkan kopling pasang surut yang kuat antara orbit planet dan bintangnya,” bunyi penelitian tersebut, yang diterbitkan oleh situs Perpustakaan Universitas Cornell.

“Bahkan, kami berpendapat bahwa matahari HATS-18 menunjukkan tanda-tanda pasang surut yang diputar oleh planet raksasa ini,” penelitian tersebut menambahkan.

Para peneliti sekarang berharap untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara planet gas besar ini dan bintangnya dalam upaya untuk lebih memahami perubahan-perubahan dalam galaksi tersebut.

“Karena kedekatan planet ini dengan bintang inangnya, sistem ini memberikan salah satu laboratorium terbaik bagi teori pengujian interaksi bintang-planet dan formasi planet,” bunyi penelitian tersebut.

Para ilmuwan NASA di California telah menemukan bahwa meskipun banyak “Jupiter panas” memiliki air di atmosfer mereka, contoh-contoh lain dari planet-planet besar lainnya tidak memiliki air. Namun, menilai keberadaan air ini diperumit oleh adanya awan atau kabut yang menghalangi plante tersebut, yang dapat mencegah penemuan air atmosfer.

Sementara planet ini dapat mencapai suhu 1.100 derajat Celcius, NASA mengatakan bahwa suhu tinggi ini berarti awan-awan tidak mungkin terbentuk dari air.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar