Mufti Agung Suriah menyatakan “pemberontak” dan negara pendukung mereka bekerjasama dengan Israel
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan dengan Al-Mayadeen TV Lenbanon, Mufti Agung Suriah, Ahmad Hassoun, menuduh para “pemberontak Suriah” bekerjasama dengan Israel. Mufti Agung tersebut, seorang pemuka agama besar di Suriah, menyatakan bahwa para “pemberontak” telah berulang kali menawarkan kesepakatan perdamaian dengan syarat Assad membuat pengakuan kepada Israel.
Sejak kampanye destabilisasi dukungan Barat yang dimulai pada tahun 2011, Hassoun mengatakan, pemerintah Suriah telah berulang kali menerima tawaran-tawaran tidak resmi dari kelompok-kelompok “pemberontak” yang menunjukkan bahwa mereka akan mengakhiri operasi mereka terhadap Suriah jika pemerintah menyetujui beberapa kesepakatan dengan Israel.
“Kesepakatan” yang ditawarkan oleh kelompok-kelompok “pemberontak” ini termasuk pengusiran semua perlawanan Palestina dari Suriah serta mengakhiri semua hubungan dengan Hizbullah.
Hassoun juga menambahkan bahwa “al-Sham” (Suriah) sebelumnya adalah “sebuah wilayah luas yang membentang dari Gurun Sinai ke Gurun Hejaz dan tidak terbagi menjadi sebuah negara yang kecil,” namun wilayah besar ini dipecah oleh Perancis dan Inggris untuk tujuan politik dan kekuatan yang sama terus mencoba dan membaginya sampai hari ini.
Hassoun menunjukkan bahwa “40,000 umat Muslim dari Eropa bertempur di Suriah” dan mengatakan bahwa tidak satupun dari mereka berjuang untuk mendorong pembebasan Palestina. Ia juga menuduh beberapa negara-negara Muslim yang bertempur di Suriah dan Yaman, menyoroti fakta bahwa mereka tidak berjuang untuk Palestina. Ini cukup jelas bahwa Hassoun menunjukkan bahwa negara-negara Muslim yang tidak disebutkan namanya tersebut juga berada dalam liga yang sama dengan Israel.
Bahwa para pejuang ISIS, kelompok-kelompok “pemberontak”, pasukan GCC dan NATO bekerja sama dengan Israel untuk tujuan menghancurkan Suriah dan tidak dipertanyakan. Israel telah lama menyediakan perwatan medis bagi para teroris yang terluka, memulihkan mereka dan mengirim mereka kembali ke medan perang Suriah. Israel juga telah terbukti menyediakan persenjataan dan perlengkapan serta pasokan lainnnya bari para teroris yang bertempur di Suriah.
Pada bulan Juni 2015, Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon, bahkan mengakui bahwa Israel memberikan bantuan kepada para teroris di Suriah.
- Source : thetruenews.info